Bulan Juni, Kasus COVID-19 di Sleman Naik Hampir 2 Kali Lipat

Bulan Juni, Kasus COVID-19 di Sleman Naik Hampir 2 Kali Lipat

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Senin, 28 Jun 2021 16:25 WIB
Coronavirus. COVID-19. Copy space. 3D Render
Ilustrasi virus Corona atau COVID-19 (Foto: Getty Images/BlackJack3D)
Sleman -

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, DIY, menyebut pada bulan Juni 2021 ini lonjakan kasus harian COVID-19 atau virus Corona di wilayahnya hampir 2 kali lipat dari Januari 2021. Apa penyebabnya?

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menjelaskan hingga tanggal 27 Juni di Kabupaten Sleman ada 5.587 kasus positif. Lonjakan kasus sebelumnya, kata Joko, terjadi pada bulan Januari lalu.

"Sebagai gambaran, sampai tanggal 27 Juni itu kasus Sleman ada 5.587 kasus positif, sedangkan yang meninggal selama bulan Juni ada 127. Januari itu 3.338 di bulan Juni hingga tanggal 27 Juni kemarin itu sudah hampir 2 kali lipat Januari," kata Joko dalam sesi jumpa pers secara daring, Senin (28/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko menyebut kasus tertinggi di Sleman sebelumnya terjadi pada bulan Januari. Pada Februari terjadi penurunan kemudian meningkat lagi di bulan selanjutnya hingga akhirnya kasus Corona melonjak di bulan Juni.

"Selama ini yang tertinggi sebelum bulan Juni adalah bulan Januari 2021, yaitu 3.338 kasus positif. Sedangkan bulan Februari itu sudah menurun cukup drastis, Maret hingga April terjadi peningkatan sedikit, bulan Mei turun sedikit akhirnya Juni meledak," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Peningkatan kasus ini memang telah ia prediksi sebelumnya. Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan lonjakan kasus di Sleman.

"Pertama, karena dampak libur Lebaran dan kalau libur itu bukan tinggal di rumah itu pasti bepergian. Kedua, bahwa aktivitas masyarakat belakangan ini cenderung meningkat. Ketiga, memang sudah kami prediksi sebelumnya ini efek dari libur Lebaran," urainya.

Dengan kondisi ini, ketersediaan bed untuk pasien COVID-19 menjadi perhatian. Dinas Kesehatan, kata Joko, selama ini telah memantau ketersediaan bed di rumah sakit (RS). Menurutnya tidak ada RS yang mengurangi bed. Justru saat ini sudah banyak yang menambah bed. Akan tetapi, saat ini belum semua pasien bisa ditampung di RS.

"Kita cek di RS tidak ada yang mengurangi bed, bahkan ada yang sudah menambah kapasitas bed seperti RSUD Sleman, RSUP Dr Sardjito dan RSA UGM. Tapi dalam kenyataannya banyak pasien yang belum bisa ditampung di RS," sebutnya.

"Untuk isolasi critical terpakai 54 dari 67 bed (80,59%). Isolasi non-critical terpakai 428 dari 592 bed (72,29%)," sambungnya.

Bukan hanya RS, shelter isolasi di Sleman juga penuh. Untuk itu, Dinas Kesehatan Sleman berencana untuk menambah kapasitas ruang isolasi di Asrama Haji Yogyakarta yang berada di Jalan Ring Road Utara, Sleman, dengan mengaktifkan satu gedung lagi.

"Untuk shelter juga sudah kita tambahi kapasitas shelternya, mulai tanggal 1 Juli di Asrama Haji yaitu di Gedung Makah akan kita buka lagi," imbuhnya.

(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads