Ketersediaan tempat tidur (TT) atau bed occupancy rate (BOR) isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mencapai 100 persen. Selain itu, beberapa rumah sakit juga mulai mengeluhkan keterbatasan stok oksigen.
Data yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen hari ini menunjukkan, BOR TT isolasi COVID-19 mencapai 100 persen. Dari total 222 tempat tidur yang tersedia, seluruhnya telah terisi pasien Corona.
Sementara untuk ruang ICU, BOR-nya mencapai 88,8 persen. Dari total 27 tempat tidur ICU COVID-19 yang tersedia, hanya menyisakan 3 tempat tidur saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyikapi hal ini, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku telah menyiapkan beberapa opsi. Di antaranya menambah kapasitas isolasi di rumah sakit negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Sragen.
"Kami telah meminta RS negeri dan swasta untuk menambah kapasitas isolasi. Beberapa rumah sakit sudah sanggup," ujar Yuni, saat dihubungi detikcom, Jumat (25/6/2021).
Beberapa rumah sakit tersebut di antaranya RSI Amal Sehat, PKU Muhammadiyah, RS Mardi Lestari dan RS Assalam. Yuni menyebut, rumah sakit tersebut saat ini tengah berhitung jumlah tempat tidur yang bisa disiapkan.
"Akan dilaporkan Senin," tegasnya.
Opsi selanjutnya, lanjut Yuni, adalah mempersiapkan puskesmas untuk menjadi RS darurat. Namun menurutnya, opsi ini masih tersandung regulasi.
"Dari 25 puskesmas ada dua yang memenuhi kriteria dengan sedikit persiapan. Namun ternyata secara regulasi tidak boleh karena Puskesmas adalah faskes tingkat pertama," bebernya.
"Kita disuruh inovasi cari tambahan TT isolasi, tapi regulasi tidak boleh. Bagaimana mau satset (cepat) menangani ini kalau semua serba regulasi," keluh Yuni.
Selain itu, Yuni juga menyoroti stok oksigen yang akhir-akhir ini semakin sulit didapatkan. Padahal oksigen sangat dibutuhkan dalam perawatan pasien Corona.
"Beberapa hari ini oksigen susah dicari, padahal ICU butuh dan boros oksigen," kata dia.
Yuni mengaku akan berkonsultasi dengan pihak Provinsi Jawa Tengah terkait kendala ini. Hal tersebut akan disampaikan Yuni saat rakor dengan Gubernur Ganjar Pranowo, Senin (28/6) depan.
"Senin rakor Gubernur akan saya tanyakan terkait regulasi Puskesmas tadi, sekalian lapor masalah gas," pungkasnya.