Liza Putri Noviana menjadi tenaga kesehatan (nakes) pertama di RS Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta yang gugur karena virus Corona. Ibunda Liza, Yeti mengungkap putrinya itu sempat mengeluh batuk pilek sebelum diketahui positif COVID-19.
"Sakit itu tanggal 3 Juni, terasa batuk pilek ke rumah sakit tanggal 8 Juni dan langsung ke ICU, di Rumah Sakit di Wisma Atlet di HCU terus dirujuk ke (RS) Persahabatan," kata Yeti, Ibunda Liza kepada wartawan usai pemakaman, Jumat (25/6/2021).
Yeti menyebut putrinya itu selalu memberinya kabar tentang kondisinya. Liza disebut sempat akan mampir ke rumahnya di Sampang, Cilacap saat berobat ke Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke Solo kontrol operasi tangannya, tidak pulang ke sini (Gandrungmangu), (tapi) ke Sampang (rumah suami dan anaknya). Ke Gandrungmangunya cuma saat mau pulang ke sana (Jakarta) beli sale (tidak mampir rumah). Tapi belum sakit, mulai terasa sakitnya itu tanggal 3 Juni, ketularan temannya satu kamar kan ada yang kena," terang Yeti.
Sebelumnya diberitakan, jenazah Liza tiba di rumah duka di Desa Gandrungmanis, Kecamatan Gandrungmangu pukul 07.20 WIB tadi. Jenazah Liza Putri Novia langsung dikebumikan usai disalatkan di halaman rumah duka. Ibu dua anak itu dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Astna Laya Desa Gandrungmanis.
Dalam kesempatan itu, juga digelar penyerahan bendera Merah Putih secara simbolis oleh Wakil Bupati Cilacap Samsul Auliya Rahman kepada suami almarhumah. Penyerahan bendera ini sebagai bentuk penghormatan pemerintah atas jasa almarhumah.
Samsul menyampaikan apresiasinya kepada almarhumah yang dengan sukarela membantu pemerintah dengan menjadi relawan tenaga kesehatan di Wisma Atlet Jakarta. Liza dan para tenaga medis lainnya telah berjuang membantu penanganan COVID-19 di Tanah Air.
"Kami mewakili Bupati Cilacap, Dandim dan Forkopimda Kabupaten Cilacap mengucapkan apresiasi dan terima kasih terutama kepada Almarhumah yang telah ikhlaskan menjadi relawan dan membantu pemerintah pusat yang ada di Wisma Atlit Jakarta. Dan juga kepada keluarga yang telah mengiklaskan almarhumah kurang lebih satu tahun lebih bersama tenaga medis lainnya berjuang membantu penanganan COVID-19," ucap Samsul.
"Insyaallah, ini menjadi pemicu penyemangat kita di Kabupaten Cilacap untuk lebih semangat memerangi COVID-19. Harapannya, Cilacap terbebas dari COVID-19," sambung dia.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap Pramesti Griana Dewi berharap masyarakat semakin mawas diri dengan lonjakan kasus COVID-19 di Cilacap. Pihaknya mengajak masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar para nakes tidak kewalahan.
"Kita semua harus bergerak bersama-sama secara kuat, kita menanggulangi di hulunya. Kita tidak bisa kalau hanya menunggu di hilirnya karena tenaga kesehatan kita terbatas dan rumah sakit semakin penuh sehingga kita harus berjuang bersama untuk mengatasi, mencegah meningkatnya kasus COVID-19," pinta Pramesti.
Lihat juga Video: Nakes di Wisma Atlet Meninggal Usai Terpapar Corona