Puluhan warga Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19. Pemerintah desa pun menyiapkan tempat isolasi terpusat.
"Untuk Desa Jepang sampai ini 39 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Isolasi mandiri ada 20 orang, menjalani isolasi terpusat di desa ada enam orang, satu orang Donohudan, 12 orang dirawat di rumah sakit," kata Camat Mejobo Fitriyanto saat ditemui di lokasi isolasi terpusat di Desa Jepang, Kudus, Senin (21/6/2021).
Fitriyanto mengaku tengah menyiapkan tempat isolasi terpusat di tingkat desa. Dia menyebut ada 11 tempat tidur bagi warga yang positif Corona. Saat ini dari 11 tempat tidur itu sudah diisi enam orang.
"Kalau di Mejobo ada 11 tempat tidur, masing-masing desa harus mempunyai tempat isolasi sendiri. Rata-rata di gedung sekolahan, cuma saat ini yang baru ada warga mengisi ada di Desa Jepang selebihnya masih kosong," ungkapnya.
"Kami sudah mengirimkan juga ke Rusunawa, Desa Hadiwarno ada tiga orang, dari Payaman ada tiga orang," sambung Fitriyanto.
Dia menjelaskan untuk kebutuhan tenaga kesehatan dibantu dari Puskesmas Kecamatan. Sebab warga yang menjalani isolasi terpusat di tempatnya merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Kebutuhan nakes jadi para warga setiap hari kunjungan medis dari puskesmas. Puskesmas ditambah bidan desa, mana kala ada keluhan tinggal kontak akan segera dilakukan penanganan. Isolasi terpusat ini yang tanpa gejala," ungkapnya.
Bupati Kudus HM Hartopo menambahkan, warga yang menjalani isolasi mandiri agar segera pindah ke tempat isolasi terpusat. Hartopo khawatir warga yang isolasi mandiri di rumah mudah menularkan ke orang lain.
"Yang satu rumah yang isolasi mandiri, masih campur dengan keluarganya harus segera dievakuasi jangan boleh. Kalau sampai campur bahaya, bisa menularkan virus di klaster keluarga. Kita bolak-balik kasih imbauan supaya yang di desa isolasi mandiri dibantu betul," jelas Hartopo usai meninjau isolasi terpusat di Desa Jepang sore ini.
Hartopo mengatakan dengan adanya tempat isolasi terpusat di tingkat desa, warga positif Corona di Kudus tidak perlu dikirim ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Dia pun menargetkan agar masing-masing desa menyiapkan tempat isolasi terpusat.
"Kita untuk semua desa, ada target 20 tempat tidur. Semua dibiayai desa, mudah-mudahan yang lain sama. Ini memang difasilitasi dari sekolah-sekolah ya. Ini dari tempat TPQ, ini sangat layak sekali," jelasnya.
"Kita dibantu TNI-Polri. Harapan kami tidak ada dievakuasi lagi ke Asrama Donohudan, kita juga buat termasuk di Rusunawa, Sonyawareh," tambah Hartopo.
(ams/rih)