Sebanyak 31 warga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, positif virus Corona atau COVID-19 diduga dari klaster sunatan. Dinas Kesehatan Magelang saat ini melakukan tracing.
"Ada dugaan 31 kasus dari klaster sunatan," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Dwi Susetyo, kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).
"Informasi yang kita dengar memang termasuk itu. Jadi ada klaster sunatan, kita tetap melakukan penyelidikan epidemiologi karena bisa saja itu terjadi bersamaan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaster itu terjadi di Dusun Clapar, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan. Menurut Dwi, temuan kasus dari klaster ini terbilang banyak sehingga akan pihaknya akan melakukan penyelidikan secara epidemiologi.
"Karena kasusnya banyak, kita penyelidikan epidemiologinya nanti gambarannya seperti apa akan terlihat dari hasil tracing juga. Selain itu penyelidikan epidemiologinya untuk mencari indeks kasusnya untuk mencari kasus yang pertama menyebabkan terjadinya klaster itu," tuturnya.
Terpisah, Kepala Desa Ngawen, Daru Apsari Ratnawati, mengatakan ada 35 warganya di Dusun Clapar yang terkonfirmasi positif Corona. Dari 35 orang tersebut, 31 di antaranya diduga terpapar saat acara hajatan sunatan.
"Dari 35 orang tersebut, 31 diduga terkonfirmasi dari hajatan sunatan," kata Daru.
"Penularan terhadap 31 warga Dusun Clapar diduga berasal dari salah seorang warga yang terlibat rewang hajatan. Itu kan dari rewang tempat sunatan. Terus dia sakit 4 hari. Saat mau masuk kerja diswab, ternyata positif," sambung dia.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan data penambahan kasus konfirmasi baru Corona di Kabupaten Magelang terhitung sejak kemarin bertambah 220 orang. Mereka yang positif COVID-19 tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang.
"Menurut data yang kita olah, data penambahan kasus konfirmasi baru terhitung sejak kemarin bertambah 220 orang terkonfirmasi positif. Yang tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang," kata Nanda.
Nanda yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang mengatakan, dari penambahan 220 kasus baru tersebut yang tertinggi di Kecamatan Muntilan 37 kasus. Kemudian Mungkid ada 31 kasus dan Srumbung 25 kasus.
"Yang tertinggi adalah di Kecamatan Muntilan 37 kasus, kemudian Mungkid 31 kasus, Srumbung 25 dan Secang 31 kasus. Kemudian Borobudur 9, Kaliangkrik 8, yang lain rata-rata ada 4, ada 5, ada 2 dan ada 1 (kasus)," jelasnya.
(rih/ams)