Rombongan petinggi PAN menemui sejumlah tokoh di Yogyakarta hari ini mulai dari Buya Syafii Maarif dan Sultan HB X. Setelahnya mereka menemui Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Apa saja yang dibahas?
"Pertama, kami melapor kepada Muhammadiyah. Bagaimanapun Muhammadiyah adalah orang tua yang melahirkan PAN. Alhamdulillah sekarang silaturahmi dan sinergi antara Muhammadiyah dan PAN semakin kuat. Kedua, kami selalu berkomitmen memperjuangkan aspirasi Muhammadiyah dalam politik, terutama di parlemen," ujar Ketum PAN Zulkifli Hasan saat menjelaskan pertemuannya dengan Haedar Nashir di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (14/6/2021).
Zulkifli Hasan (Zulhas) datang bersama Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Hatta Rajasa, Ketua Dewan Kehormatan Soetrisno Bachir, dan Ketua POK Mumtaz Rais. Dalam kesempatan itu, Zulhas bicara soal bagaimana kader PAN, terutama anggota parlemen akan senantiasa mendengar masukan Muhammadiyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan instruksikan kepada seluruh kader PAN di parlemen maupun pengurus untuk menjaga amanat ini. Tampil lah menjadi solusi untuk berbagai persoalan bangsa. Terus dengarkan masukan Muhammadiyah dan lainnya," urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Haedar Nashir mengatakan Muhammadiyah akan mendukung sikap PAN untuk menjadi penengah polarisasi dampak Pilpres 2019. Dia menjelaskan Muhammadiyah memang tak bisa berpolitik, maka menjadi sebuah keniscayaan jika Muhammadiyah memerlukan panca indra politik.
"Muhammadiyah memerlukan panca indra politik, kaki dan tangan. Sinergitas PAN dan Muhammadiyah sangat penting dalam membangun kerja sama politik," kata Haedar.
"Mudah-mudahan PAN bisa tampil menjadi penengah, sesuai karakter politiknya yang moderat. Menjadi jembatan penghubung yang mencegah perpecahan bangsa," tutupnya.
Sedangkan sebelumnya, Zulkifli Hasan mengungkap pertemuan mereka dengan Buya dan Sultan merupakan silaturahmi untuk membahas beberapa hal di antaranya soal pertumbuhan ekonomi.
"Silaturahim dengan Gubernur DIY, soal ekonomi Yogya pertumbuhan ekonomi 6,7 persen tentu kita dorong daerah lain seperti Bali bisa mengalami peningkatan," kata Zulhas di Kepatihan Yogyakarta.
(sip/ams)