Pengakuan Sadis Pria yang Gorok Leher Wanita Teman Kencan di Kendal

Pengakuan Sadis Pria yang Gorok Leher Wanita Teman Kencan di Kendal

Saktyo Dimas R - detikNews
Jumat, 11 Jun 2021 20:36 WIB
Heru Kristianto Putra (19) pria yang tega menggorok leher wanita teman kencannya F (20) di Kendal saat dimintai keterangan di Mapolres Kendal, Jumat (11/6/2021)
Heru Kristianto Putra (19) pria yang tega menggorok leher wanita teman kencannya F (20) di Kendal saat dimintai keterangan di Mapolres Kendal (Foto: Saktyo Dimas R/detikcom )
Kendal -

Tersangka Heru Kristianto Putra (19) akhirnya mengungkapkan alasannya tega melukai F (20) wanita teman kencannya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Tersangka mengaku sakit hati karena ditolak berhubungan badan oleh korban.

"Waktu kita periksa, si tersangka ini mengakui dan menyesali perbuatannya. Tersangka ini sakit hati dengan korban, jadi nekat melakukan perbuatannya," kata Kasat Reskrim Polres Kendal AKP Tri Agung Suryomicho saat dihubungi via telepon, Jumat (11/6/2021).

Agung menyebut tersangka nekat menggorok leher korban karena menolak diajak berhubungan badan. Gelap mata, tersangka lalu tega menggorok leher wanita teman kencannya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya tersangka sakit hati juga karena korban menolak diajak berhubungan badan saat di hotel. Makanya tersangka tega berbuat sadis seperti itu," ungkapnya.

"Tersangka selama ini sudah menganggap korban sebagai pacarnya," sambung Agung.

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan tersangka sudah merencanakan perbuatannya. Sebab tersangka diketahui membawa senjata tajam berupa pisau dapur dari rumahnya.

"Ini memang terencana karena tersangka membawa pisaunya dari rumah sebelum menemui korban," ujarnya.

Sementara itu, tersangka Heru mengaku sudah mengenal korban beberapa waktu lalu. Dia mengaku sudah menganggap F sebagai pacarnya.

"Saya kenal korban sudah berbulan-bulan dan sering pergi berdua. Saya sama korban sudah dekat banget dan bahkan saya sudah menganggapnya sebagai pacar," kata tersangka Heru Kristianto, di Mapolres Kendal, hari ini.

Heru mengaku mengajak korban bertemu di salah satu minimarket di sebelah SPBU Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu, Minggu (23/5) malam. Setelah itu tersangka mengajak korban untuk membeli ponsel secara cash on delivery (COD) di daerah Kecamatan Boja dengan berboncengan sepeda motor.

"Saya ajak korban ke Boja dan bikin alasan kalau mau beli HP di Boja secara COD. Korban mau ikut dan kita berdua ke Boja naik sepeda motor korban," jelasnya.

Namun bukannya membeli ponsel secara COD, tersangka justru mengajak korban ke salah satu hotel di Kecamatan Limbangan. Korban pun sempat bertanya alasan tersangka mengajaknya ke hotel.

"Korban sempat tanya kok malah dibawa ke hotel dan saya bilang kalau janjian dengan penjual HP-nya jam 12 malam. Daripada nunggu di jalan kan lebih baik nunggu di hotel," tuturnya.

Selanjutnya tersangka mengaku cinta tapi tega menggorok leher korban ...

Tonton juga Video: Motif Pelaku Gorok Kusir Delman di Bandung

[Gambas:Video 20detik]



Setibanya di hotel, tersangka memaksa korban untuk berhubungan badan. Dari situ dia mengaku merasa sakit hati.

"Sampai di hotel ya kita ngobrol-ngobrol terus saya ajak ML tapi korban menolak. Saya ajak lagi tetap saja korban menolak. Ya sudah saya diemin saja korban," ujar Heru.

"Saya jengkel dan sakit hati karena dia (korban-red) nggak mau diajak ML. Padahal saya cinta sama dia tapi saya dianggap pelampiasan saja selama ini," imbuhnya.

Merasa ditolak, tersangka lalu mengajak korban pulang dengan melintasi jalan alternatif Boja-Kaliwungu. Sesampainya di depan masjid Desa Kertosari, tersangka meminta korban melepaskan perhiasan dan barang berharganya ke jok motor dengan dalih untuk menghindari aksi pembegalan di kawasan hutan lindung.

"Saya ajak korban pulang lewat jalan Boja-Kaliwungu dan sampai depan masjid Kertosari, saya hentikan motor. Meski sakit sakit hati tapi saya masih ada perasaan cinta sama korban makanya saya suruh korban masukin barang berharganya ke dalam jok motor," ujarnya.

Korban pun menuruti permintaan tersangka. Saat melintasi kawasan hutan lindung, tersangka yang mengaku ingin buang air kecil sempat dilarang oleh korban.

"Tapi korban sempat melarang saya untuk tidak buang air kecil di hutan karena kondisinya sepi. Saya benar-benar pengin kencing," katanya.

"Habis kencing, saya mulai lagi sakit hati dan jengkel dengan korban. Dari belakang mulut korban saya bekap dan saya gorok lehernya dengan pisau yang saya bawa," ungkapnya.

Tersangka sempat membanting korban yang sempat melakukan perlawanan. Tersangka bahkan hendak membuang korban ke jurang.

"Terus saya banting tapi dia melawan terus. Lalu saya tarik tubuhnya dan mau saya lempar ke jurang tapi korban pegang jaket saya. Kami berdua jatuh ke jurang bareng-bareng," jelasnya.

Tak puas, tersangka kembali mendekati korban dan melukai leher korban. Tersangka bahkan memukuli kepala dan tubuh korban.

"Saya pikir dia sudah mati. Saya buang pisaunya di dekat-dekat lokasi, saya nggak ingat pastinya tempatnya," tuturnya.

Tersangka pun kabur menggunakan sepeda motor korban ke daerah rumah saudaranya di area Jawa Tengah. Apesnya tersangka dibekuk saat memutuskan pulang ke rumahnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu.

"Saya sempat bingung terus saya kabur Batang, Wonosobo dan Purworejo. Di Purworejo itu rumah saudara, saya rencana sembunyi di sana. Saya kan nggak tenang terus saya pilih pulang. Pas mau nyampe rumah, saya ditangkap polisi, " cetusnya.

Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan Pasal 365, Pasal 351 dan UU Darurat.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita ditemukan bersimbah darah di bagian lehernya akibat luka sayat di kawasan hutan lindung dusun Sepetek Desa Kertosari, Kecamatan Singorojo, Senin (24/5) dini hari. Beruntung, nyawa korban bisa diselamatkan setelah warga yang melintas membawanya ke RSUD Dokter Suwondo Kendal.

(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads