Selasa (8/6) siang Mapolresta Yogyakarta digemparkan karena kedatangan seorang pria paruh baya dengan membawa golok. Pria tersebut datang kemudian memukul-mukul gerbang serta memaki-maki polisi.
Belum sempat menyerang, pria dengan membawa senjata langsung diamankan petugas kepolisian.
Berikut lima fakta mengenai pria pembawa golok tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan kaki Tuban-Yogya
Pria tersebut datang ke Mapolresta Yogyakarta dengan berjalan kaki dari Tuban, Jawa Timur. Ia berjalan dari arah Jalan Malioboro dengan menenteng golok dan sempat lewat begitu saja ke Jalan Bayangkara.
Teriak-teriak memaki polisi
Tapi, setelah sampai ujung barat Jalan Bayangkara, dengan memaki-maki polisi, pria berinisial K, 40, tersebut kembali ke pintu masuk sebelah timur. Dengan sigap, petugas menutup pintu gerbang.
Diringkus dalam todongan senjata api
Tanpa perlawanan berarti, petugas kepolisian langsung bisa mengamankan pelaku. Bahkan, saat diminta melepaskan golok, pria tersebut dengan terpaksa karena todongan senjata api dan pukulan petugas memberikan golok.
Meneriakkan keadilan
Dari keterangan saksi, Tunggul, pria tersebut sempat mengatakan soal keadilan dan memaki-maki polisi. Itu ia katakan saat akan masuk ke dalam halaman depan Mapolresta Yogyakarta.
Dugaan mengidap gangguan jiwa
Setelah proses interogasi awal, polisi menduga pria yang berjalan mengaku berjalan dari Tuban menuju ke suatu alamat yang akhirnya diketahui Mapolresta Yogyakarta ini, mengidap gangguan jiwa.