Sebanyak 8 pasien Corona asal Kudus yang berada di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah dirujuk ke sejumlah rumah sakit (RS) di Solo. Pasalnya, pasien-pasien tersebut mengalami gejala sedang.
"Sejak kedatangan pertama hari Minggu (6/6) sampai hari ini, ada 8 orang," kata Koordinator Tenaga Kesehatan Tempat Isolasi Terpusat Asrama Haji Donohudan, dr Elisabeth Ria W, M.Kes, kepada detikcom, Selasa (8/6/2021).
Satu orang pasien dirujuk ke Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi Solo. Kemudian tadi malam dua pasien dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo dan lima pasien siang tadi dirujuk ke bangsal perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami rujuk karena sudah adan keluhan (dari pasien) dan perlu perawatan lebih lanjut," jelasnya.
Menurut Elisabeth, 8 pasien tersebut rata-rata mengalami keluhan demam, mual, muntah, sesak. Gejala-gejala tersebut termasuk gejala sedang.
Dikemukakan Elisabeth, jumlah pasien di Asrama Haji Donohudan hingga sore hari ini sejumlah 407 pasien. Terdiri dari wilayah Solo Raya sebanyak 198 orang dan dari Kudus sebanyak 209.
Jumlah pasien Corona dari Kudus yang sudah masuk Asrama Haji Donohudan sebanyak 217 dan dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Solo 8 orang.
Untuk menangani pasien-pasien di asrama haji tersebut ditugaskan 40 orang tenaga kesehatan (nakes) yang terdiri atas 10 dokter, 20 perawat, dan 10 pengemudi. Selain itu ada 40 sukarelawan yang membantu tugas-tugas lainnya.
Dijelaskan dia, dalam sehari ada dua sif pelayanan dan masing-masing tim terdiri atas 1 dokter, 2 perawat, dan 1 pengemudi. Ada 10 tim nakes di Asrama Haji Donohudan yang bertugas secara bergantian sesuai jadwal yang ditentukan dengan periode 5 hari sekali.
Malam ini direncanakan akan datang lagi pasien Corona dari Kudus. Namun jumlahnya berapa belum diketahui.
Sementara itu Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond, mengatakan para pasien Corona di Asrama Haji Donohudan dibuat senyaman mungkin. Sesuai jadwal, setiap pagi para pasien juga diajak olahraga dan berjemur. Kemudian makan juga terjamin termasuk obat-obatannya.
Tidak hanya itu saja, mereka juga dihibur pertunjukan musik dengan posisi berjarak dengan pasien serta protokol kesehatan ketat. Anggota grup musik juga mengenakan APD.
"Jadi isolasi di asrama haji ini tidak seperti yang dibayangkan. Pasien harus nyaman, tetap asyik dan bahagia," kata Morry Ermond.
Lihat juga Video: Rumkitlap Benteng Vastenburg Solo Siap Tampung Pasien Corona dari Kudus