Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bakal menjemput warga bandel yang tidak taat isolasi mandiri. Langkah ini diinstruksikan karena dua hari terakhir jumlah kasus terus naik.
"Kita untuk kenaikan kasus COVID ini, sesuai instruksi Bupati tadi malam sudah diumumkan kepada seluruh satgas kecamatan. Kenaikan ini karena transmisi lokal, karena ketidakpatuhan, terutama yang sedang isolasi di rumah," jelas Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Dokter Roni Roekmito, pada wartawan usai rakor di kantor Pemkab Klaten, Senin (7/6/2021).
Menurut Roni, ketidakpatuhan warga yang isolasi inilah yang bisa memicu penambahan kasus karena transmisi lokal dan kontak erat. Apabila saat isolasi di rumah tidak taat, maka warga akan dijemput untuk diisolasi terpusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah diinstruksikan, kalau dalam pengawasan isolasi mandiri di rumah tidak taat maka kita akan ambil. Kita akan tempatkan di isolasi terpusat di Panti Semedi dan Edotel," papar Roni.
Kasus Corona di Klaten Naik Sejak Awal Juni
Kenaikan kasus positif itu, terang Roni terjadi setelah tanggal 4 Juni kemarin. Sebelum tanggal 4 Juni penambahan juga terjadi tapi landai.
"Mulai tanggal 4 naiknya cukup signifikan. Yang lainnya landai, kita hitungan rata-rata paling sehari naik 40 kasus dan karena klaster keluarga," jelas Roni.
Roni merinci, tanggal 4 Juni penambahan 25 kasus, tanggal 5 Juni naik 107 dan tanggal 6 Juni tambah 80 kasus. Setelah dikaji, penyebab utama karena transmisi lokal.
"Sudah kita kaji itu dari kontak erat, klaster keluarga. Pengalaman di Plosoarum, Sekarsuli kemarin karena isolasi mandiri tidak disiplin sehingga tambah terus," sebut Roni.
Juru bicara Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Cahyono Widodo membenarkan ada peningkatan signifikan dua hari terakhir. Peningkatan karena kontak erat klaster keluarga.
"Memang dua hari terakhir meningkat. Kajian hasilnya karena kontak erat, lingkup orang sekitar, klaster keluarga sehingga kita ingatkan untuk disiplin," kata Cahyono Widodo pada wartawan di Pemkab.
Meskipun kasus harian meningkat, jelas Cahyono, kapasitas bed COVID-19 di Klaten masih aman, belum over. Termasuk untuk ruang ICU.
"Angka terisi bed sekitar 60,2 persen dan ICU juga sekitar 60 persen. Total bed 330 dari semua fasilitas yang ada," sambung Cahyono.
(sip/mbr)