Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk tim khusus untuk menangani amukan virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Kudus. Tim ini disebut akan berkantor di Kudus.
"Pemprov turunkan tim khusus dan saya minta ngantor di Kudus," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melalui akun Twitter miliknya @ganjarpranowo, Senin (7/6/2021).
Dalam kesempatan ini, Ganjar menyampaikan harapannya agar kondisi pandemi Corona di Kudus segera landai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berterimakasih atas perhatian dan dukungan dari Kemenkes, BNPB, TNI, Polri dan seluruh pihak. Dengan ikhtiar gotong royong ini kita berharap Covid di Kudus bisa melandai secepatnya. Aamiin...," pungkas Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun Satgas COVID-19 per 7 Juni 2021, Kudus menjadi satu-satunya wilayah zona merah di Pulau Jawa.
Pasca lebaran, terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang luar biasa di Kudus. Adanya lonjakan kasus di Kudus disebut akibat warga yang nekat menggelar tradisi saat lebaran.
Ada dua tradisi yang disebut jadi biang kerok meningkatnya kasus Corona di Kudus. Pertama, wisata religi berupa ziarah. Kedua tradisi kupatan yang biasa digelar 7 hari pasca-Lebaran.
Sedangkan data pada Minggu (6/6) yang disampaikan Plh Kepala Dinas Kesehatan Kudus, Mas'ud menunjukkan penambahan kasus baru pada hari itu mencapai 364 orang.
Menurutnya kenaikan tajam tersebut karena ada tambahan data beberapa hari lalu. Terlebih, kata dia, tes COVID-19 tidak hanya dilakukan di RSUD Kudus, melainkan juga di Labkes (Laboratorium Kesehatan) Semarang.
Dengan adanya penambahan kasus baru tersebut, maka hingga kemarin ada 1.694 orang yang terkonfirmasi aktif positif COVID-19. Angka tersebut terdiri dari 414 orang dirawat di rumah sakit dan 1.280 orang menjalani isolasi mandiri.
"Lalu kasus sembuh itu ada 278 orang yang sembuh dari positif COVID-19 dan 18 orang meninggal dunia," ujarnya.
Bupati Kudus HM Hartopo juga telah menyampaikan ada sekitar 1.000-an warga Kudus yang positif Corona yang akan dievakuasi ke lokasi isolasi Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
"Ini kita rapat koordinasi, prosesnya kita evaluasi taruh di sana. Ada 1.000 lebih, kapasitas di sana 700-an di sini juga ada. Terutama kita evaluasi dulu, karena fasilitasnya di sana dokter spesialis, tempatnya mulai enak. Insyaallah mulai besok, makanya kita akan percepat," ungkap Hartopo kepada wartawan di Pendapa Kabupaten Kudus, kemarin.
Gelombang pertama pasien Corona dari Kudus yang telah tiba di Asrama Haji Donohudan kemarin malam sebanyak 69 orang. Mereka terdiri 21 orang perempuan dan 48 laki-laki.
Simak video '69 Pasien Corona dari Kudus Diisolasi di Asrama Haji Donohudan':