Sebanyak 70 warga dari satu RW di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terpapar virus Corona atau COVID-19. Penularan virus di wilayah ini meningkat disebut karena banyak warga yang mudik Lebaran 2021.
Kepala Desa Randusari, Jadi Sanyoto, mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dan Puskesmas Pagerbarang telah melaksanakan tes antigen kepada seluruh warga RW 04 pada Rabu dan Kamis, 2-3 Juni 2021 lalu. Dari tracing pertama, 45 dinyatakan positif dan pada tracing kedua 25 orang menunjukkan hasil positif.
"Hasil rapid tes antigen terhadap 359 warga RW 04, menunjukkan 70 positif COVID-19," kata Jadi Sanyoto, Minggu (6/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, lonjakan kasus Corona terjadi karena adanya peningkatan aktivitas warga dan kontak erat dengan warga dari luar kota.
"Saat lebaran itu mungkin ada klaster dari Jakarta. Karena masyarakat kurang peduli terkait COVID-19 ini, sehingga mereka anggap biasa-biasa saja. Setelah ada yang terpapar dan meninggal dunia baru mereka percaya ternyata benar adanya," ujarnya.
Wilayah RW 04 Desa Randusari, kemudian diberlakukan karantina lokal tingkat RW sejak 2 Juni kemarin. Selama karantina, semua akses masuk desa ditutup kecuali jalan kabupaten yang menghubungkan dengan desa tetangga. Meski tidak ditutup, jalan ini dijaga ketat dengan memasang portal dan menempatkan penjaga selama 24 jam.
Warga dari luar dilarang masuk dan beraktivitas di RW 04. Sedangkan warga setempat yang hendak keluar maupun masuk ke wilayah desa, harus menjalani pemeriksaan dan wajib memakai masker.
"Kalau jalan kabupaten tidak kami tutup karena sebagai penghubung antara satu desa dengan desa lainnya. Namun di sini kami harus dijaga ketat. Semua orang yang mau melintas kami periksa suhu dan harus pakai masker. Intinya, selain warga RW 04 boleh melintas tapi tidak boleh berlama-lama atau bertamu, juga tidak beraktivitas di sini," kata tokoh masyarakat setempat, Sean Prayogi, di sela memantau warga yang keluar masuk RW 04, hari ini.
Mencegah penularan yang lebih luas, masjid dan pasar dadakan juga ditutup sementara. Bagi warga yang dinyatakan positif, tidak diperkenankan keluar wilayah selama karantina ini.
Menurutnya, lonjakan Corona di Desa Randusari mulai terjadi pasca lebaran atau pertengahan Mei 2021. Awalnya, banyak warga yang sakit demam. Kemudian disusul 11 warga meninggal, 4 di antaranya hasil uji PCR-nya positif.
"Setelah lebaran itu lonjakan kematian ada 11 orang meninggal dan empat karena Corona. Kemudian ada ratusan orang, bahkan hampir setiap rumah itu banyak orang yang sakit. Memang orang-orang sini curiga dengan adanya isu COVID-19," imbuhnya.
Simak juga 'Kasus Corona RI Tambah 5.832, Total Jadi 1.856.038':