Panglima TNI Puji Kebijakan PPKM Mikro di Pati Saat Kudus Diamuk Corona

Arif Syaefudin - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 19:28 WIB
Panglima TNI-Kapolri kunjungi Pati. (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Pati -

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pati, Jateng, Sabtu (5/6/2021). Rombongan memastikan kondisi daerah yang berbatasan dengan Kudus yang sedang diamuk Corona tersebut.

Dalam sambutannya, Panglima TNI Marsekal Hadi menyebut vaksinasi terhadap lansia tersebut dalam rangka memitigasi varian baru virus Corona agar tidak sampai bermutasi ke masyarakat. Ia pun menekankan agar Pemkab setempat segera mengentaskan percepatan vaksinasi kepada masyarakat.

"Vaksinasi COVID-19 ini ditujukan kepada para lansia dan pra lansia yang ada di Kabupaten Pati, pelaksanaan kegiatan tersebut untuk memitigasi varian baru agar tidak sampai bermutasi ke masyarakat," katanya kepada wartawan, Sabtu (5/6/2021).

Panglima TNI pun mengapresiasi langkah Pemkab Pati menggenjot tes PCR dan pelaksanaan PPKM Mikro, ketika Kabupaten Kudus yang berada di sebelahnya terjadi ledakan kasus Corona.

"Kemampuan Dinas Kesehatan Pati untuk PCR mampu melaksanakan sebanyak 300 PCR per hari. PPKM mikro sangat efektif untuk menekan penyebaran COVID-19. 401 desa di Kabupaten Pati memiliki posko PPKM mikro sehingga apabila terjadi penyebaran bisa langsung dideteksi untuk dilakukan langkah penanganan," paparnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam arahannya menyebut, Kabupaten Kudus, Pati dan Blora menjadi perhatian Pemerintah pusat karena peningkatan kasus COVID-19 sangat tinggi. Terlebih, banyak warganya yang menjadi TKI di negara India dan Malaysia yang terjadi kasus yang sama.

Ia pun mendorong agar Pemerintah Kabupaten Pati tak segan menerapkan lockdown mikro jika suatu ketika terjadi ledakan kasus yang sama seperti Kabupaten Kudus. Meskipun, Kabupaten Pati saat ini tergolong dalam zona oranye.

"Lakukan mikro lockdown apabila terjadi penyebaran, pengawasan terhadap isolasi mandiri dan warga yang keluar atau masuk zona mikro lockdown. Berdayakan 3 pilar dan pranata sosial setempat untuk membantu pengawasan mikro lockdown," paparnya.

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito mengatakan, saat ini Kabupaten Pati berstatus zona oranye. Justru, menurutnya, status zona oranye seharusnya membuat pihak Pemkab setempat menjadi lebih waspada.

"Berdasarkan analisa data apabila stagnan di zona oranye Pemda harus lebih waspada, maksimalkan fungsi Posko PPKM Mikro dan kurangi mobilitas masyarakat," kata Ganip dalam sambutannya.

Bupati Pati Haryanto menjelaskan, saat Kabupaten Pati dalam status zona oranye. Kasus penyebaran COVID-19 terus mengalami kenaikan pesca perayaan idul fitri.

"Suspect COVID-19 di Kabupaten Pati sebanyak 107 orang, 124 dinyatakan positif dan 60 orang dilakukan isolasi terpusat. Rumah sakit di Kabupaten Pati juga merawat 73 orang yang berasal dari Kudus," papar Haryanto dalam sambutannya.

"Fasilitas yang disediakan dan upaya yang dilakukan Pemda Pati yaitu isolasi mandiri. Isolasi mandiri di setiap desa jogo tonggo, 10 RS di Kabupaten Pati, 2 RS daerah, 8 RS swasta, total 10 RS menyediakan 430 tempat tidur ruang isolasi," lanjutnya.

Simak Video: Ajakan Iba Kades di Kudus Keliling Imbau Warga Taat Prokes






(mbr/mbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork