Kapolsek Tulung Klaten Diancam Dibunuh!

Round-Up

Kapolsek Tulung Klaten Diancam Dibunuh!

Achmad Syauqi - detikNews
Jumat, 04 Jun 2021 07:37 WIB
Dua orang pria yang mengancam bunuh Kapolsek Tulung, Klaten, ditangkap, Kamis (3/6/2021).
2 Tersangka ancaman pembunuhan Kapolsek Tulung (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Safari (41) dan Adi Kurniawan (21), dua pria warga Desa Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jateng, ditangkap Sat Reskrim Polres Klaten. Keduanya ditangkap karena mengancam hendak membunuh Kapolsek Tulung Iptu Jaka Waluya yang mengingatkan protokol COVID-19 dan membubarkan acara musik disertai pesta miras.

"Beberapa orang ini (tersangka) melawan petugas dengan mengancam akan membunuh kapolsek. Dan menyampaikan kalau polisi goblok," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriansyah Rithas Hasibuan kepada wartawan di Mapolres Klaten, Kamis (3/6).

Dijelaskan Andriansyah, dua tersangka itu ditangkap setelah video pengancaman viral. Keduanya melawan saat ada penertiban dan pembubaran acara musik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan mereka itu mengundang kerumunan berupa organ musik di daerah wisata di Kecamatan Tulung. Kejadian pukul 12.00 WIB, pada tanggal 30 Mei 2021 tepatnya hari Minggu," paparnya.

Awalnya, terang Andriansyah, Kapolsek Tulung Iptu Jaka Waluya mendapatkan informasi ada kegiatan musik di lokasi pemancingan. Dari informasi itu kapolsek dan anggota lantas mendatangi TKP.

ADVERTISEMENT

"Kapolsek dan anggota mendatangi TKP. Di situ didapati beberapa orang sedang mabuk minuman keras dan kapolsek hendak membubarkan tapi malah diancam," sebutnya.

Ternyata setelah kejadian itu, terang Andriansyah, video kejadiannya viral sehingga Polres Klaten melakukan penyelidikan. Kedua pelaku pun langsung ditangkap.

"Kurang dari 1x24 jam Sat Reskrim mengamankan beberapa orang yang ada di video tersebut. Setelah kita periksa kita tetapkan dua tersangka itu," sambung Andriansyah.

Ditambahkannya, barang bukti yang diamankan antara lain video, pakaian dan sisa miras yang dikonsumsi saat acara musik. Pelaku belum sempat melakukan kekerasan fisik.

"Untuk memukul memang belum sampai sebab dihalangi rekannya yang lain. Sampai saat ini belum ada keterangan bawa sajam (senjata tajam) atau narkoba," pungkas Andriansyah.

Selanjutnya: Kronologi kejadian menurut Kapolsek

Terpisah, Kapolsek Tulung Iptu Jaka Waluya mengatakan saat kejadian dirinya baru saja usai keliling memantau hajatan dan protokol COVID-19. Dirinya tidak sendirian tetapi bersama anggota.

"Saya seragam dinas dengan anggota empat orang. Kejadiannya Minggu, 30 Mei siang hari," tutur Jaka kepada wartawan di Mapolres Klaten, Kamis (3/6/2021).

Jaka menceritakan, setelah mendapat informasi dirinya ke lokasi dan setiba di lokasi yang merupakan warung pemancingan di Desa Daleman, lalu memperkenalkan diri. Kepada peserta acara disampaikan sosialisasi pandemi COVID-19.

"Kami datang perkenalan dulu, kita jelaskan ini masih pandemi COVID tidak diperkenankan ada acara musik dengan joget tanpa masker. Saya lihat miras dan saya tanya, malah bilang miras itu yang beli dengan uang mereka sendiri," papar Jaka.

Kapolsek Tulung, Klaten, Iptu Jaka Waluya yang diancam akan dibunuh, Kamis (3/6/2021).Iptu Jaka Waluya (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)

Pelaku, imbuh Jaka, bukan mereda diingatkan tapi tetap tidak mau dibubarkan karena tidak percaya dengan COVID-19. Lalu para tersangka mengancam.

"Mereka tidak percaya COVID-19, katanya joget malah sehat. Lalu mengancam kami mau dibunuh, cuma ucapan bukan dengan senjata tajam," terang Jaka.

Salah satu pelaku, Safari mengakui saat kejadian dirinya dalam kondisi mabuk miras dan mengancam Kapolsek Tulung. Dirinya pun menyesal atas perbuatannya itu.

"Saya posisi mabuk, ancamannya siapa mengganggu mau saya bunuh. Saya menyesali, minta maaf yang sebesar-besarnya pak," kata Safari di Mapolres.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads