Polres Klaten menangkap Safari (41) dan Adi Kurniawan (21), dua pria warga Desa Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Keduanya dibekuk setelah mengancam akan membunuh Kapolsek Tulung, Iptu Jaka Waluyo, yang mengingatkan protokol kesehatan COVID-19 dan membubarkan acara musik.
"Beberapa orang ini (tersangka) di lokasi melawan petugas dengan mengancam akan membunuh kapolsek. Dan menyampaikan kalau polisi goblok," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriansyah Rithas Hasibuan kepada wartawan di Mapolres Klaten, Kamis (3/6/2021).
Dijelaskan Andriansyah, dua tersangka itu ditangkap setelah video kejadiannya viral. Keduanya melawan saat ada penertiban dan pembubaran acara musik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan mereka itu mengundang kerumunan berupa organ musik di daerah wisata di Kecamatan Tulung. Kejadian pukul 12.00 WIB, pada tanggal 30 Mei tepatnya hari Minggu," paparnya.
Awalnya, terang Andriansyah, Kapolsek Tulung Iptu Jaka Waluyo mendapatkan informasi ada kegiatan tersebut. Dari informasi itu kapolsek dan anggota lantas mendatangi TKP.
"Kapolsek dan anggota mendatangi TKP. Di situ didapati beberapa orang sedang mabuk minuman keras dan kapolsek hendak membubarkan tapi malah mengancam kapolsek," sebutnya.
Ternyata setelah kejadian itu, video kejadiannya viral sehingga Polres Klaten melakukan penyelidikan. Kedua pelaku pun langsung ditangkap.
"Kurang dari 1x24 jam satreskrim mengamankan beberapa orang yang ada di video tersebut. Setelah kita periksa kita tetapkan dua tersangka itu," sambung Andriansyah.
Ditambahkannya, barang bukti yang diamankan antara lain video, pakaian dan sisa miras yang dikonsumsi saat acara musik.
"Untuk memukul memang belum sampai sebab dihalangi rekannya yang lain. Sampai saat ini belum ada keterangan bawa sajam atau narkoba," pungkas Andriansyah.
Di kesempatan yang sama, pelaku Safari mengakui dalam kondisi mabuk miras saat mengancam Kapolsek Tulung. Dirinya pun menyesal atas perbuatannya itu.
"Saya posisi mabuk, ancamannya siapa mengganggu mau saya bunuh. Saya menyesali, minta maaf yang sebesar-besarnya," kata Safari.
(rih/sip)