Polemik antara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan partainya, PDI Perjuangan (PDIP) memunculkan isu Ganjar tidak disukai kader di tingkat DPC. Ditanya soal itu, Ganjar menganggap sebagai koreksi terhadap dirinya.
Ganjar tidak tahu pasti soal mencuatnya isu tersebut, namun ia menjelaskan menjalin komunikasi dengan kader di tingkat DPC. Ia mencontohkan kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang juga Ketua DPC PDIP Kota Semarang. Kemudian ada kader PDIP yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
"Malah nggak tahu saya (soal isu itu). Sampai hari ini masih kontak-kontakan. Dengan Wonogiri kontakan, Pak Hendi (panggilan Hendrar, Ketua DPC PDIP Kota Semarang) laporan, Mas Gibran laporan. Beberapa pengurus WA-nan, halalbihalal, macam-macam," kata Ganjar di Gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang, Senin (31/5/2021).
Ganjar menilai isu yang mengatakan dirinya tidak disukai kader PDIP di tingkat DPC atau kabupaten/kota se-Jateng sebagai koreksi bagi dia agar berkomunikasi lebih intens.
"Mungkin itu koreksi untuk saya agar komunikasi intens," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar dinilai tidak bisa menarik simpati para pengurus DPD PDIP Jateng. Bahkan Gubernur Jateng itu disebut-sebut tidak disukai oleh pengurus DPC PDIP se-Jateng.
"Memang, soal pengurus DPD Jateng dan DPC se-Jateng tidak suka sama Ganjar ini memang sudah lama. Bahkan sejak Ganjar menjadi gubernur periode pertama," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam kepada wartawan, Minggu (30/5).
Menurut Umam, yang dijadikan dasar hingga Ganjar disebut tidak disukai oleh DPD PDIP Jateng hingga DPC PDIP se-Jateng yaitu hasil Pilgub 2018. Menurutnya kemenangan 58 persen, sebagai incumbent dan didukung PDIP di kandang banteng terhitung sedikit.
"Hal itu bisa kita lihat dari hasil perolehan suara Ganjar dalam Pilgub 2018 sebanyak 58 persen, sedangkan sang penantang Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh 41 persen. Bagi seorang inkumben yang didukung PDIP di Jawa Tengah, memperoleh 58 persen menurut saya sangat sedikit," imbuhnya.
Dalam Pilgub Jateng 2018, Ganjar Pranowo, yang berpasangan dengan putra Mbah Moen, Taj Yasin berhasil keluar sebagai pemenang dengan perolehan 10.362.694 suara atau 58,78 persen. Sementara lawannya, Sudirman Said-Ida Fauziyah mendapatkan 7.267.993 suara atau 41,22 persen.
Sedangkan dalam Pilgub Jateng 2013, di mana saat itu ada 3 pasangan calon, Ganjar yang duet dengan Heru Sudjatmoko berhasil mendapatkan 48,82% suara. Dua pasangan lainnya, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo memperoleh 30,2% suara, dan pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono meraup 20,92% suara.
Tonton Video: Ganjar Tepis Konflik dengan Puan: Dia Komandan Tempur Saya
(rih/mbr)