Heboh Rekaman Telepon Disebut Gibran Marah Dikatakan Tak Beragama

Terpopuler Sepekan

Heboh Rekaman Telepon Disebut Gibran Marah Dikatakan Tak Beragama

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 29 Mei 2021 12:44 WIB
Poster
(Foto: Edi Wahyono)
Solo -

Sebuah video berisi gambar tangkapan layar komentar warganet disertai rekaman suara menghebohkan media sosial karena menyeret nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Gibran disebut sedang marah-marah kepada seseorang yang berkomentar negatif.

Rekaman suara yang viral itu berdurasi 2 menit 17 detik. Rekaman suara itu ditampilkan dengan video berisi tangkapan layar komentar netizen yang dilingkari tanda merah soal, "Walikota nya aja gak jelas agamanya".

Kemudian setelah tangkapan layar itu muncul foto seorang pria dengan tampilan panggilan WhatsApp Call. Rekaman suara ini salah satunya diunggah akun Twitter @alextham***.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Infonya ini adalah suara Gibran WaLkot Solo Ketika menelpon Rahman yg telah menghinanya," tulis keterangan dalam video tersebut seperti dikutip detikcom.

Dalam rekaman itu, sosok pria yang disebut Gibran terdengar memarahi pria yang disebut sebagai Rahman soal tudingan tidak beragama. Sosok pria yang disebut sebagai Gibran bahkan menyebut akan memperkarakan sosok Rahman tersebut ke polisi. A suara yang disebut-sebut sebagai Gibran, dan B suara pria yang disebut Rahman.

ADVERTISEMENT

Begini percakapan keduanya:

A: Anda ngapain Wali Kota Solo nggak punya agama, maksudnya apa ya?

B: Saya itu kan gini pak

A: Terserah anda, anda saya kasuskan. alamat sudah ada pegang, saya cari anda. anda tahu berbicara dengan siapa.

B: Gimana?

A: Anda mau cari masalah? Ranah hukum, hati-hati. Anda mau klarifikasi minta maaf atau saya teruskan?

B: Oh boleh, boleh, klarifikasi minta maaf. Gini saya rekomendasikan karena kelakuan-kelakuan diskriminasi pak.

A: Iya bener.

B: Masak kami ini istilahnya kerumunan ini di (tidak terdengar jelas), yang lainnya nggak. Kita kan belum ini pak (tidak terdengar jelas).

A: Masalah kerumunan silakan konfirmasi ke Polresta Surakarta, tapi anda mengatakan wali kota di Solo tidak punya agama, hati-hati, saya angkat ini. Saya kerja sama ini dengan kota njenengan. Hati-hati, sekarang maunya gimana anda, mau klarifikasi minta maaf atau saya ajukan? Jadi anda jangan sok. ini sama saja penghinaan lho.

B: Ya tolong pak, kalau misalnya bapak pejabat di sana tolong perhatikan pak.

A: Soal perhatikan saya perhatikan. Nggak papa anda mengkritik nggak papa, tapi dengan mengatakan tidak punya agama anda sama saja menghina. Ada pasalnya itu. Anda mengatakan Wali Kota Solo nggak punya agama masalahnya apa? Anda mau klarifikasi di kantor polisi atau hanya di saya?

B: Oh gitu, boleh pak. Monggo mawon.

A: Oke siap, berarti anda menantang seperti itu ya. Siap.

Selanjutnya: Tanggapan Gibran soal rekaman tersebut

Simak juga 'Gibran: Pemimpin Bermedsos Itu Penting, Lebih Efektif':

[Gambas:Video 20detik]



Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kemudian angkat bicara mengenai video viral itu. Pertama, Gibran menegaskan bahwa suara itu bukanlah suaranya.

"Bukan suara saya itu. Suaranya beda, logatnya beda," kata Gibran saat ditemui di Mal Pelayanan Publik Jenderal Sudirman, Solo, Kamis (27/5/2021).

Gibran juga menegaskan tidak melakukannya dan tidak akan meneruskan masalah itu ke ranah hukum. Dia pun mengatakan tidak pernah melaporkan masalah serupa kepada polisi.

"Wis ra sah (tidak perlu). Kayak gitu nggak mikir. bukan urusan saya. Saya dari awal nggak pernah lapor kok," kata Gibran.

Dia mengaku tidak sempat untuk membuka media sosial, sehingga akun miliknya juga dikelola admin. Menurutnya, admin pun diminta mengutamakan untuk menanggapi keluhan masyarakat.

"Kalau admin buka sosmed yang diutamakan itu keluhan warga, banjir, drainase mampet, aspal berlubang. Haters, pesan negatif nggak kita tanggapi. Ngapain. Buang-buang waktu, kontraproduktif," ujar dia.

Namun dia mengaku bahwa wajar jika ada komentar negatif yang muncul di media sosial. Gibran menilai sebagai tokoh publik harus siap menghadapinya.

"Sosmed ya seperti itu, harus siap. Wong saya nggak punya waktu ngurusi cilik-cilik (kecil-kecil) gitu, biarin saja orang berkata apa, kita bekerja aja," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(bai/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads