Yang Masih Misteri dari Kematian Musisi Yulius Panon di Bengawan Solo

Terpopuler Sepekan

Yang Masih Misteri dari Kematian Musisi Yulius Panon di Bengawan Solo

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Sabtu, 29 Mei 2021 11:44 WIB
Sempat hilang, musisi asal Yogyakarta, Yulius Panon Pratomo (44), ditemukan tewas hanyut di Bengawan Solo.
Yulis Panon, sesama hidup (Foto: Istimewa)
Yogyakarta -

Penemuan jenazah musisi asal Yogyakarta, Yulius Panon Pratomo (44), di Bengawan Solo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menyisakan misteri. Penyebab kematian komposer lagu-lagu rohani itu masih dipertanyakan.

Sempat hilang, ditemukan mengambang

Yulius dilaporkan hilang saat berada di Solo. Ketua RT 05 RW 16, Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, Marsudi, membenarkan Yulius sempat dilaporkan hilang. Marsudi baru mendapat kabar Yulius meninggal pada Senin (24/5) malam.

Penemuan mayat mengambang di aliran Bengawan Solo, Sragen, pun mengakhiri pencarian Yulius. Polisi memastikan mayat itu adalah Yulius Panon setelah mencocokkan sidik jarinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya Senin (24/5) pagi jam 8 dapat grup WA awalnya masih hilang. (Dapat kabar ditemukan) siang sekitar jam 14.30 WIB sudah info itu. Masih ditemukan tapi belum pasti beliaunya. Infonya seperti itu, tapi kemiripan ke arah sana. Pastinya malam jam 10-an tadi malam sudah dipastikan," kata Marsudi saat ditemui di rumah duka, Sleman, Selasa (25/5/2021).

Penyebab kematian masih misterius

Polisi atas izin keluarga Yulius Panon untuk melakukan proses autopsi di RSUD dr Moewardi, Solo. Hingga Selasa (25/5) malam, hasil autopsi belum dirilis secara resmi.

ADVERTISEMENT

"Hasil autopsi secara resmi belum dikeluarkan oleh pihak rumah sakit (RSUD dr Moewardi). Namun secara lisan disampaikan penyebab kematian itu kehabisan napas," ujar Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi saat dihubungi detikcom, Selasa (25/5/2021) malam.

Yuswanto menyebut, petugas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada jasad korban. Namun, di sisi lain, petugas tidak menemukan tanda-tanda korban meninggal akibat tenggelam.

"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda tenggelam tidak ditemukan ya, karena pada saluran pernapasan bersih," ungkapnya.

Kondisi saluran pernapasan Yulius Panon yang bersih menimbulkan pertanyaan terkait kemungkinan korban sudah meninggal sebelum masuk ke air. Terkait hal itu, Yuswanto mengaku masih akan menunggu hasil autopsi resmi sembari melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

"Ya itu makanya masih ada yang belum sepenuhnya diyakini oleh penyidik, maka kita juga akan imbangi dengan keterangan saksi," jelasnya.

Selanjutnya: Polisi minta jangan dikremasi dulu, namun keluarga tetap melakukan

Polisi meminta agar jasad musisi Yulius Panon tidak dikremasi dulu

Hasil autopsi jasad musisi Yulius Panon Pratomo alias Yus Panon yang mayatnya ditemukan di Bengawan Solo tidak ditemukan tanda-tanda tenggelam. Polisi pun meminta pihak keluarga untuk tidak melakukan kremasi terlebih dahulu.

"Ya ini sepenuhnya hak keluarga, kita hanya menyampaikan supaya tidak dikremasi terlebih dahulu. Sehingga apabila ada hal-hal yang diperlukan pemeriksaan terhadap jasad korban kita tidak kesulitan," ujar Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi, saat dihubungi detikcom, Selasa (25/5).

Keluarga tetap lakukan kremasi

Jenazah musisi Yulius Panon Pratomo alias Yus Panon telah dikremasi oleh keluarga, Rabu (26/5). Saat ditanya soal autopsi jenazah Yulius, pihak keluarga menjawab saat ini tinggal menunggu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh rumah sakit.

Manajer Yulius, Antonia Filicia Esa Rindi yang juga perwakilan keluarga Yus Panon, mengatakan bahwa prosesi kremasi telah dilakukan hari ini di TPU Madurejo, Prambanan.

"Ya, tadi sudah dikremasi sekitar 10.30 selesai 11.30-an di TPU Prambanan. Kalau abunya itu hak keluarga. Saya tidak bisa jawab," kata Esa saat dihubungi wartawan, Rabu (26/5).

Keluarga, kata Esa, saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh rumah sakit. Menurutnya, setelah ada kabar penemuan mayat di Bengawan Solo dan teridentifikasi sebagai jasad Yulius Panon, pihak keluarga langsung mengajukan untuk pemeriksaan jenazah.

"Sudah. Hari itu juga ketika jenazah ditemukan lalu sudah teridentifikasi bahwa itu benar Mas Yus kami langsung mengajukan visum (autopsi). Dan hari itu juga kami diberitahu kalau hasilnya akan muncul setelah satu minggu," ungkapnya.

"Maka untuk supaya kita dapat yang pas yang valid akhirnya memang pihak keluarga mengajukan visum (autopsi) gitu," tambahnya.

Halaman 3 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads