Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui peran Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai komandan tempur saat dirinya maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah pada Pilgub 2013 lalu. Hal itu diungkapkan Ganjar ketika ditanya soal polemik yang sedang menimpanya.
Ganjar mengatakan saat pertama kali maju melawan incumbent Bibit Waluyo pada Pilgub Jateng 2013 dirinya memiliki elektabilitas yang rendah. Puan saat itu turun memimpin pemenangan agar Ganjar terpilih.
"Maka saya masih ingat dan belum lupa ketika elektabilitas saya masih rendah di 2013 lalu, Mbak Puan sebetulnya komandan tempurnya, itu tidak pernah lupa," kata Ganjar usai rapat paripurna DPRD Jateng, Jumat (28/5/2021).
"Partai (PDIP) saat itu yang bergerak sehingga saya menang," imbuhnya.
Momen Ganjar Ketemu Puan Maharani
Dalam kesempatan ini, Ganjar juga menyatakan tidak pernah berkonflik dengan Puan. Ganjar kemudian bercerita sempat bertemu dengan Puan saat kunjungannya ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hari Jumat (21/5) lalu. Maka Ganjar mengaku kaget ketika isu polemik itu muncul sebagai buntut dari dirinya yang tidak diundang acara Puan Maharani di PDIP Jateng, Semarang, Sabtu (22/5) lalu.
"Bahkan pada saat saya sowan ibu untuk halalbihalal, Mbak Puan ada di sana dan kami sempat bercanda. Jadi ketika kemudian di medsos seperti itu, saya sungguh-sungguh sangat kaget. Saya orang Jawa, kader partai, yang diajari untuk mendhem jero, mikul duhwur (menutupi keburukan, menjunjung tinggi kehormatan yang dituakan) itu aja," kata Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, menyinggung elektabilitas Ganjar ketika hendak mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Tengah pada Maret 2013. Pernyataan ini disampaikan pria yang akrab disapa Bambang Pacul masih terkait tak diundangnya Ganjar Pranowo di acara Puan Maharani karena dianggap kelewatan berambisi menjadi presiden.
Elektabilitas Ganjar Pranowo saat itu hanya 3 persen...
(sip/ams)