"Totalnya ada 57 orang positif mulai kemarin (Selasa 25/5) malam. Itu laporan dari satgas kecamatan," kata Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, dokter Roni Roekmito, kepada detikcom, Rabu (26/5/2021).
"Total 57 orang dan ada yang masih menunggu hasil. Terakhir kita swab 111 orang dan ada 24 orang positif, dari 24 ini kita akan tracing lagi," lanjutnya.
Roni menjelaskan, dari 57 warga yang positif itu, hanya lima orang yang bersedia dipindahkan ke lokasi isolasi terpusat Pemkab Klaten. Sisanya ingin tetap di rumah dengan isolasi mandiri.
"Ditangani di Panti Semedi tidak mau. Yang mau hanya lima orang di Edotel tapi yang lain kita awasi karena mereka berjanji untuk disiplin isolasi mandiri," ujarnya.
Namun demikian, warga positif yang memilih isolasi mandiri tersebut tidak disiplin maka Pemkab Klaten akan mengambil tindakan.
"Kalau tidak disiplin kita akan ambil tindakan tegas. Kemarin koordinasi dengan Polres sudah memberikan keringanan," katanya.
Sementara itu dari lima warga positif yang masuk Edotel, Roni menyebut tidak ada yang bergejala berat atau penyakit penyerta.
Sementara itu, Camat Klaten Utara, Widayatna, mengatakan awalnya hanya ada tujuh kasus positif. Kemudian bertambah menjadi 23 orang dan terakhir totalnya 57 orang.
"Tracing terakhir hari Sabtu pekan lalu ada 111 orang diswab. Hari ini tracing lagi 15 orang dan semoga tidak berlanjut," kata Widayatna.
"Kemarin ada lima orang yang dievakuasi ke Edotel untuk diisolasi. Kasusnya terus bertambah," sambung Widayatna yang juga Ketua Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kecamatan Klaten Utara.
Diberitakan sebelumnya, klaster penyebaran virus Corona atau COVID-19 dari kegiatan silaturahmi warga di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terus bertambah. Terdapat tiga kasus baru sehingga total kasus Corona di klaster itu mencapai 23.
"Ya 23 orang totalnya. Tapi yang hari Sabtu dilakukan PCR 111 orang, hasilnya belum keluar," ungkap Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Roekmito kepada wartawan, Senin (24/5).
Menurut Roni dari jumlah itu, terbanyak berasal dari RT 1, 2 dan 3 di RW 5 Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara. Satgas saat ini sedang terus berupaya mengendalikan penularannya.
Klaster ini berawal dari acara halalbihal pada Jumat 14 Mei 2021 atau hari kedua lebaran. Ada warga yang sudah bergejala Corona tetapi berinteraksi dengan masyarakat dalam acara tersebut.
"Awalnya tanggal 14 Mei merasa ada gejala diungkapkan di grup WA, lalu diswab beserta kontak eratnya positif semua. Jadi klaster halalbihalal, sebab penularan terbesarnya di acara halalbihalal itu," ujar Roni.
Simak juga 'Dinkes Evakuasi Warga yang Jadi Klaster Corona di Sleman':
(rih/rih)