Usai Lebaran, Belasan Warga 1 Padukuhan di Sleman Positif Corona

Usai Lebaran, Belasan Warga 1 Padukuhan di Sleman Positif Corona

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Sabtu, 22 Mei 2021 16:48 WIB
Poster
Ilustrasi Virus Corona (Foto: Edi Wahyono)
Sleman - Usai Idul Fitri kasus baru virus Corona atau COVID-19 muncul di Padukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, Sleman. Belasan warga dinyatakan positif Corona.

"Jadi awal kejadian itu setelah Lebaran," kata Dukuh Ngaglik Agung Wahyu Riyanto kepada wartawan, Sabtu (22/5/2021).

Agung menyebut kasus itu bermula saat salah seorang warga sakit dan kemudian dinyatakan positif COVID-19 di RS Puri Husada. Selain itu, ada juga warga yang sempat berkunjung ke tempat saudaranya yang berkunjung di area zona merah.

Sekembalinya ke Padukuhan Ngaglik, warga tersebut kemudian menulari warga yang lain. Bahkan salah satu warga yang positif kemudian dirujuk ke RSUD Merah Putih, namun warga yang positif itu meninggal dunia.

Dua kasus awal ini, kata Agung, merupakan tetangga yang rumahnya berdekatan.

"Kurang lebih ya itu tadi yang satu itu tadi tetanggaan terus ada satu warga kami di sini yang juga sudah sakit terus akhirnya masuk RSUD dan dirujuk ke RSUD Merah Putih akhirnya meninggal," jelasnya.

Setelah itu, pihak kalurahan melakukan tracing semua keluarga yang menjadi kontak erat. "Data yang masuk itu sekitar 21 orang dan 11 orang dinyatakan positif. Dari situ akan ada tracing lagi ternyata ada beberapa warga kami yang bekerja di luar (melakukan) swab mandiri hasilnya positif," bebernya.

Total ada 17 warga kena Corona

Saat ini tercatat ada 17 warga yang positif COVID-19. Sebanyak 13 di antaranya dibawa ke Fasilitas Kesehatan Darurat COVID-19 (FKDC) Asrama Haji untuk isolasi, dan sisanya menjalani isolasi mandiri.

"Ada 13 yang ke Asrama Haji. Isolasi di rumah ada 4 yakni ada 2 ibu-ibu sedang menyususi dan 2 orang lagi," bebernya.

Saat ini, proses tracing kasus terus dilakukan. Setidaknya ada ratusan warga dari RT 01 dan RT 02 Padukuhan Ngaglik yang menjalani swab PCR massal.

"Ini yang swab PCR ada dari satu RW terdiri dari dua RT, yakni 01 dan 02. Kalau data masuk kan sekitar 300-an lebih," ujar Agung.

Lebih lanjut, pihaknya membatasi aktivitas untuk warga di dua RT. Saat ini RT 01 berstatus zona oranye dan RT 02 berstatus zona merah.

"RT 02 ini zona merah sama RT 01 zona oranye. Kita membatasi khususnya RT sini karena zona merah ada jam malam, jam 8 malam sudah tidak ada kegiatan," pungkasnya. (ams/ams)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads