Kemunculan klaster virus Corona atau COVID-19 sekampung di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, yang berada dalam satu kelurahan yang sama dengan rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga berawal dari acara buka bersama. Pemkot Solo melakukan swab PCR bagi warga sekitar.
Camat Banjarsari, Irianto, mengatakan sesuai dengan instruksi dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, maka dilakukan swab PCR.
"Tadi pagi sudah dilakukan swab PCR terhadap warga, targetnya sebenarnya hanya 40 orang, tetapi tadi mencapai 71 orang," terang Irianto saat ditemui detikcom di Sumber, Rabu (19/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi untuk hasil tes, Irianto mengatakan masih menunggu. Dia berharap, hasil tes PCR semuanya negatif. Tetapi, jika nantinya ditemukan ada yang positif maka akan dilakukan karantina di Asrama Haji Donohudan.
"Kalau hasilnya masih menunggu, semoga saja semuanya negatif," ucapnya.
Untuk tes PCR, Irianto menyampaikan tidak hanya dilakukan bagi warga yang ada di RT 06 saja, tetapi juga beberapa warga yang ada di sekitar RT tersebut yakni RT 05.
"Jadi yang diswab tadi pagi termasuk juga warga yang ada di sekitar RT 06 yaitu beberapa warga di RT 05. Totalnya untuk yang di RT 06 sebanyak 33 kepala keluarga (KK) sedangkan yang di RT 05 sebanyak 9 KK," urainya.
Sementara itu, untuk penutupan akses atau lockdown di RT 06, Irianto menyebut semakin diperluas. Jika sebelumnya yang ditutup hanya dua gang saja, sekarang menjadi satu RT.
"Untuk semua kebutuhan warga sudah dicukupi, mulai dari sembako dan lainnya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, kemunculan klaster COVID-19 sekampung di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, yang berada dalam satu kelurahan yang sama dengan rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga berawal dari acara buka bersama. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meminta maaf dan mengakui telah kecolongan.
"Saya mohon maaf kemarin kecolongan yang di Sumber. Semoga tidak terulang lagi," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (19/5).
Gibran mengaku sejak awal telah mengingatkan warganya untuk menahan diri. Dia mengimbau agar masyarakat buka bersama di rumah masing-masing bersama keluarga.
"Saya mohon ke warga ditahan dulu halalbihalal dan silaturahmi. Kita belajar dari (Kelurahan) Sumber itu," ujarnya.
Untuk diketahui, klaster di kampung tersebut diduga berawal dari warga yang mengikuti buka bersama hingga bertambah menjadi 7 orang sekeluarga. Setelah dilacak hingga hari ini, total ada 41 orang yang positif COVID-19.
Gibran mengatakan saat ini pihaknya memperluas pelacakan hingga ke area di sekitar lokasi tersebut. Dia yakin dengan memperbanyak testing maka kasus COVID-19 akan bisa dikendalikan.
"Ini testing kita perluas ke sekitar wilayah situ. Saya yakin ini bisa dikendalikan, tenang saja," kata Gibran.
Testing menurutnya juga dilakukan di tempat-tempat umum secara acak. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi adanya penambahan kasus COVID-19 akibat keramaian di masa lebaran kemarin.
"Makanya kemarin tempat-tempat keramaian, di Klitikan, Depok, kita testing juga. Alhamdulillah negatif semua. Kita random testing. Kita perbanyak testing, kita pastikan tidak ada lonjakan," pungkasnya.
Lihat juga Video: Muncul Klaster Covid-19 di Kampung Perajin Selongsong Yogyakarta