Ustaz Juriono (57) yang wafat saat menjadi imam dan khatib salat Idul Fitri di Klaten, Jawa Tengah ternyata tidak hanya dikenal sebagai seorang pendakwah. Almarhum tidak hanya dai tapi dikenal sebagai seorang guru di SMK Trucuk yang inovatif dan dijuluki profesor.
"Beliau sosok cerdas, bahkan setiap ketemu selalu saja ada ide dan penemuan baru sehingga pada menjulukinya profesor. Setiap inovasinya selalu beliau dedikasikan untuk masyarakat, umat dan dakwah," ungkap salah seorang rekan almarhum di Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi) Klaten, Anwar Ikhsan Suprihanto, pada detikcom, Jumat (14/5/2021).
Di mata Ikhsan, Juriono merupakan sosok yang teguh menegakkan salat berjemaah. Ustaz Juriono juga dikenal sebagai sosok yang sederhana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mata saya beliau adalah sosok yang selalu mengutamakan salat jemaah di masjid, orangnya sederhana nggak suka neko-neko," sambung Ikhsan.
Juriono, kata Ikhsan, juga dikenal ringan tangan, dermawan dan selalu bertanya apa yang bisa dibantu di setiap ada kegiatan kebaikan dan dakwah. Meski begitu, dia juga mengenang sosok Juriono yang kerap lupa pada hal-hal yang tak terduga.
"Rendah hati, murah senyum, sayang pada keluarga. Lucunya beliau kalau pas penyakit lupanya datang, kadang bawa kotak sabun dikira HP," sambung Ikhsan.
Di medan dakwah, imbuh Ikhsan, Juriono selalu tulus bahkan di setiap pengajian selalu berkonstribusi dengan berbagai inovasi.
"Semua yang beliau temukan ujungnya gimana caranya bermanfaat untuk dakwah dan masyarakat. Orangnya totalitas kalau sudah serius terhadap sesuatu dan jarang menolak saat diminta ceramah," tambah Ikhsan.
Rekan Juriono lainnya yakni Joko Sarjono, tim juri lomba Krenova Kabupaten Klaten juga menceritakan hal yang serupa. Dia menilai Juriono seorang sosok pendidik yang kreatif dan inovatif. Sering ikut lomba tingkat kabupaten bersama sekolah atau perorangan.
"Almarhum ini sosok yang kreatif dan inovatif. Saya jurinya, dia sering menang lomba, banyak temuannya yang dilombakan dan menang," jelas Joko pada detikcom.
Sebelumnya diberitakan, Ustaz Juriono (57) warga Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten itu meninggal dunia saat menjadi khatib dan imam salat Idul Fitri kemarin. Almarhum wafat saat khotbah terakhir di Dusun Dalangan, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
"Awalnya semua berjalan lancar, khotbah terakhir mulai putus-putus dan tersendat. Setelah itu ambruk, " ungkap salah seorang panitia salat Id, Zudi Ismail pada detikcom, Kamis (13/5).
Tonton juga Video: Pingsan Saat Pimpin Salat, Buya Ap Imam Masjid Raya Wafat di RS