Pemkot Solo mulai menerapkan aturan pengetatan mudik tiga hari lagi, yakni 1 Mei hingga 17 Mei 2021. Ada 200 tempat tidur yang siap digunakan bagi pemudik yang nekat masuk ke Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan rumah karantina Solo Technopark (STP) saat ini sudah siap digunakan. Pemudik yang ketahuan melanggar akan dikarantina selama lima hari.
"STP sudah disiapin bed-nya, lantai atas dan bawah 200 bed. Yang dikarantina mereka yang ngeyel masuk masuk Solo saat larangan mudik lebaran berlaku, lima hari karantina," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (28/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Solo, Ahyani, menambahkan persiapan dilakukan dengan cepat. Sebab tak ada banyak perubahan dengan pelaksanaan larangan mudik saat Lebaran dan Natal tahun lalu.
"STP kan sudah pernah dipakai untuk karantina. Ini sudah siap dipakai, tidak ada masalah. Bedanya dulu kan 14 hari, sekarang lima hari," ujar Ahyani.
Selain tempat tidur, Pemkot Solo juga menyiapkan fasilitas lain, seperti lemari hingga kebutuhan konsumsi. Dia memastikan pemudik bakal mendapatkan pelayanan yang layak selama diisolasi.
"Bed hingga kebutuhan konsumsi sudah disiapkan. Nanti kita matangkan lagi," ujar dia.
Terkait kapasitas rumah karantina, pihaknya siap menambah jika jumlah pemudik membeludak. Selain itu, Pemkot Solo memiliki cadangan di Ndalem Joyokusuman yang dahulunya juga pernah dipakai untuk rumah karantina.
"Kapasitas 200 di STP itu bisa bertambah bisa berkurang. Kalau memang banyak kita juga siapkan Ndalem Joyokusuman, tapi tetap utamanya STP dulu. Karena Joyokusuman ini sudah dimanfaatkan lagi untuk kegiatan budaya," pungkasnya.
(rih/ams)