Dua guru SMA Negeri (SMAN) Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, positif terpapar virus Corona atau COVID-19. Dampaknya, sekolah diberlakukan lockdown mulai besok, Rabu (28/4).
"Betul, ada dua guru yang positif Corona. Kasus pertama diketahui Sabtu (24/4) lalu," ujar Camat Colomadu, Eko Budi Hartoyo, saat dihubungi detikcom, Selasa (27/4/2021).
Eko mengatakan, kasus guru terpapar Corona tersebut diketahui setelah guru yang bersangkutan mengalami gejala dan dirawat di rumah sakit. Mengetahui hal itu, pihaknya langsung melakukan tracing kontak erat pada hari yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langsung kita tracing, yang kontak erat diketahui 19 orang kita lakukan swab antigen. Sudah laporan hari itu juga, negatif semua," imbuhnya.
Namun, keesokan harinya, ada satu guru yang mengeluhkan gejala dan dilarikan ke rumah sakit. Belakangan guru tersebut diketahui juga terpapar COVID-19.
"Masuk rumah sakit lalu diswab PCR, tadi malam (keluar) pengumuman, (hasilnya) positif. Yang bersangkutan ini adalah satu dari 19 yang sudah kita swab antigen sebenarnya. Sehingga totalnya ada dua yang positif Corona, keduanya guru," terang Eko.
Berkaitan dengan temuan dua guru positif Corona ini, Eko kemudian berkomunikasi dengan pihak sekolah. Atas dasar laporan sekolah, pihak kecamatan kemudian mengeluarkan rekomendasi untuk menutup sementara sekolah.
"Sekolah mengirim surat ke saya sebagai dasar. Mulai besok, sementara sekolah ditutup dalam bentuk pelayanan apapun. Keputusan penutupan ini sudah saya konsultasikan dengan bupati," jelasnya.
Eko mengatakan, penutupan tersebut hanya berdampak pada terhentinya layanan administrasi saja. Pasalnya, SMAN Colomadu belum menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Belum PTM, selama ini hanya guru saja yang WFO (work from office) 25 persen," imbuhnya.
Penutupan sekolah, lanjut Eko, akan dilakukan hingga hari Jumat (30/4) mendatang. Sehingga pada hari Senin (1/5) layanan administrasi sekolah akan kembali dibuka.
"Penutupan sementara hanya sampai Jumat, sehingga Senin sudah buka kembali. Kemudian untuk seluruh guru dan karyawan SMAN Colomadu, sudah saya imbau untuk mengurangi mobilitas paling tidak sampai hari Minggu besok," ungkapnya.
Penutupan sekolah, selain untuk memastikan terhentinya mata rantai penularan, juga digunakan untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Hingga saat sudah dua kali penyemprotan disinfektan dilakukan.
"Kita gunakan waktunya untuk penyemprotan disinfektan. Kita jadwalkan dua hari sekali kita semprot," pungkasnya.
Simak juga video '5 Negara dengan Kasus Aktif Corona Tertinggi di Dunia':