Semangat Para Lansia Banjarnegara Nyantri Saat Ramadhan

Semangat Para Lansia Banjarnegara Nyantri Saat Ramadhan

Uje Hartono - detikNews
Sabtu, 24 Apr 2021 04:20 WIB
Para santri lansia di Ponpes Al Fatah Banjarnegara
Para santri lansia di Ponpes Al Fatah Banjarnegara. (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Banjarnegara -

Pondok Pesantren Al Fatah di Kelurahan Parakancanggah, Banjarnegara punya kegiatan rutin yang diikuti lansia saat Ramadhan 2021 tiba. Para kakek dan nenek ini bisa mengikuti pesantren suluk selama 20 hari selama Ramadhan.

Para santri lansia yang nyantri di Ponpes Al Falah ini berasal dari berbagai daerah seperti Wonosobo, Purbalingga, Batang, Banjarnegara, hingga Temanggung. Para peserta biasanya datang membawa bekal pakaian hingga peralatan memasak sendiri, meskipun untuk buka puasa dan sahur sebenarnya sudah disediakan pihak pondok.

Salah seorang santri lansia, Suwito (85) mengaku rutin mengikuti pesantren suluk sejak lima tahun lalu. Dia menyebut pesantren suluk ini digelar selama tiga kali setahun yakni saat Ramadhan, Muharram, dan Rajab. Untuk Ramadhan berlangsung selama 20 hari, sedangkan untuk Muharram dan Rajab selama 40 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rutin ikut pesantren suluk ini. Setahun 3 kali mondok, termasuk saat Bulan Ramadhan," ujar Suwito saat ditemui di lingkungan pesantren Al Fatah, Rabu (21/4/2021).

Selama mengikuti pesantren ini, para santri lansia tidur bersama beralaskan kasur lantai. Meski begitu, para santri lansia ini tidak mengeluh sakit atau pun kedinginan.

ADVERTISEMENT

"Karena sudah biasa mungkin, jadi tidak merasa kedinginan," tuturnya.

Hal yang senada dikatakan Bahrudin (61). Santri asal Wonosobo ini mengaku keinginannya ikut mondok untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, selain diberi pengetahuan tentang hukum Islam, juga banyak dilakukan zikir bersama.

"Di sini selain ngaji tentang fiqih, juga ada zikir bersama. Jadi tidak apa-apa untuk sementara berpisah dari anak dan cucu, untuk mendekatkan diri kepada Allah," kata Bahrudin.

Di lokasi yang sama, pengasuh Ponpes Al Fatah, Nurul Huda, menyebut pesantren suluk yang diikuti oleh para lansia tahun lalu ditiadakan karena pandemi virus Corona. Tahun ini pesantren suluk kembali digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Tahun kemarin tidak ada, tetapi tahun ini ada lagi. Kami sudah melakukan screening dulu sebelum ke sini. Jadi kami punya perwakilan di tiap-tiap daerah, kalau memang ada riwayat COVID-19, tentu tidak diperbolehkan berangkat ke pondok. Kalau jumlah santrinya memang menurun. Sekarang kurang lebih 80 orang, padahal biasanya sampai 200 lebih," jelasnya.

Ia mengatakan pesantren suluk merupakan salah satu kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al Fatah. Kegiatan ini rutin dilakukan sejak 1901 silam.

"Pondok pesantren ini sudah ada sejak 1901. Sekarang ini sudah generasi keempat," kata Huda.

Selama di pondok, para santri lansia ini dibimbing untuk bertobat, dan dilarang memakan makanan bernyawa.

"Jadi dari mandi, sholat, zikir semuanya diarahkan untuk melakukan tobat," terangnya.

Selengkapnya tentang santri lansia yang mengikuti pesantren suluk di Banjarnegara...

Huda menyebut meski para santrinya sudah berusia lanjut, tapi tak ada kesulitan saat memberikan pendalaman agama. Dia menilai para santri lansia yang mengikuti pesantren suluk ini sudah memiliki kesadaran diri sendiri.

"Memang kalau pesantren yang santrinya remaja kadang harus ngoprak-oprak. Tetapi kalau orang-orang tua ini malah nurut," terangnya.

Para santri lansia di Ponpes Al Fatah BanjarnegaraPara santri lansia di Ponpes Al Fatah Banjarnegara Foto: Uje Hartono/detikcom

Dia menerangkan kegiatan pesantren suluk ini banyak diisi dengan zikir. Sejak pukul 00.00 WIB, para santri sudah bangun untuk berzikir hingga sahur. Sama seperti pesantren lainnya, usai mengikuti pesantren suluk ini para pesertanya juga diwisuda.

"Kalau pesantren suluk ini pas Bulan Ramadhan 20 hari. Tetapi untuk bulan lainnya sampai 40 hari," jelasnya

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads