Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah kembali erupsi siang ini. Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas sejauh 1,3 kilometer.
"Awan panas guguran Merapi tanggal 21 April 2021 pukul 14.48 WIB," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangannya, Rabu (21/4/2021).
Hanik menyebut awan panas erupsi Gunung Merapi hari ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dan durasi 132 detik. Hingga saat ini belum ada laporan dampak hujan abu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Estimasi jarak luncur awan panas kurang lebih 1.300 meter ke arah barat daya. (Saat erupsi) Angin bertiup ke timur," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hanik menjelaskan 2 kubah lava di Merapi terus mengalami pertumbuhan. "Untuk kubah lava yang di barat daya itu 1,2 juta meter kubik, kemudian kubah lava di tengah 1,6 juta meter kubik," ungkapnya.
Sementara aktivitas erupsi, lanjut Hanik, masih dominan ke arah barat daya. Walaupun sesekali mengarah ke sektor tenggara.
"(Tenggara) Ada sesekali saja. Dominasi masih ke arah barat daya. Jadi potensi bahaya masih ada di barat daya saat ini sampai 5 kilometer. Masih sama," tegasnya.
Hingga saat ini BPPTKG menyebut aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Simak video 'Merapi Bergejolak, Luncurkan Awan Panas 3 Kali':