Masjid Abad 15 Ini Semula di Puncak Gunung, Ini Alasan Dipindahkan

Masjid Abad 15 Ini Semula di Puncak Gunung, Ini Alasan Dipindahkan

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 20 Apr 2021 03:19 WIB
Masjid Sunan Pandanaran Klaten konon dipindahkan gegara suara azan terdengar hingga Demak
Masjid Sunan Pandanaran Klaten konon dipindahkan gegara suara azan terdengar hingga Demak (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Masjid Sunan Pandanaran atau dikenal sebagai Masjid Golo merupakan salah satu masjid tua di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Masjid yang berada di puncak bukit Jabalakat, Dusun Golo, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten itu konon dibangun di masa Kasultanan Demak Bintoro (1475-1568 M) dan dipugar di jaman Sultan Agung dari Mataram.

Masjid ini terletak sekitar 200 meter dari Kompleks Sunan Pandanaran atau Ki Ageng Pandanaran. Masjid ini berukuran cukup kecil sekitar 8X8 meter sehingga membuatnya lebih menyerupai musala atau surau.

Bangunan Masjid Golo ini terbuat dari fondasi batu kapur dan batu bata, memiliki 16 tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati, tiga pintu masuk dan delapan jendela. Di sekitar makam terdapat beberapa makam, termasuk makam para santri Sunan Pandanaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu posisi masjid menurut cerita ada di Gunung Jabalkat di utara tempat ini, di dekat makam yang tanahnya lebih tinggi. Dulu masjidnya tidak sebesar ini, lebih kecil," juru rawat Masjid Golo, Suhardi (55) saat berbincang dengan detikcom di lokasi, Senin (19/4/2021).

Para pengunjung perlu menaiki tangga berundak untuk mencapai masjid yang berlokasi di puncak bukit setinggi sekitar 100 meter ini. Lokasinya yang berada di puncak bukit menampilkan Perbukitan Seribu di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai pemandangan yang bisa dinikmati dari teras masjid.

ADVERTISEMENT

Suhardi menyebut masjid ini dulunya merupakan pindahan dari Gunung Jabalkat. Di sisi utara masjid itulah, dulu Ki Ageng Pandanaran atau Bupati Semarang belajar pada Sunan Kalijaga.

"Di masjid Gunung Jabalkat itulah Ki Ageng Pandanaran berguru mengaji pada Sunan Kalijaga. Tapi dari masjid kecil di puncak gunung itu suara azannya ternyata sampai Demak Bintoro," lanjut Suhardi.

Suhardi menyebut suara azan yang terdengar sampai ke pusat Kerajaan Demak itu dinilai menganggu. Sehingga dari hasil musyawarah para wali dan kasultanan, masjid tersebut akhirnya dipindahkan ke bukit yang lebih rendah di sisi selatan.

"Kemudian dirembuk dan dipindahkan ke sini (bukit selatan). Di bekas masjid lama yang posisinya lebih tinggi masih ada bekasnya berupa bekas umpak (penyangga tiang)," terang Suhardi.

Belum ada penjelasan ilmiah terkait cerita rakyat tersebut. Kuat diduga bahwa pengertian azan di ketinggian terdengar hingga Demak itu adalah bermakna, lokasi awal masjid tersebut terlalu tinggi sehingga dianggap kurang memenuhi kesantunan atau adab terhadap Masjid Demak yang merupakan masjid utama kerajaan di pusat kekuasaan Kesultanan Demak saat itu.

Suhardi menuturkan di era pemerintahan Sultan Agung, Sultan Mataram Islam (1.600 M) masjid ini lalu dibangun dengan batu bata. Setelah itu beberapa kali bangunan masjid direhab dengan mempertahankan bangunan asli.

"Temboknya masih asli cuma diperkuat. Kayunya juga masih asli cuma dibersihkan dan masjid ini di bawah kewenangan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng," terang Suhardi.

Selengkapnya kata BPCB dan Dinas Kebudayaan Klaten soal Masjid Sunan Pandanaran...

Lihat juga Video: Eksotisme Masjid Impian Serupa Kakbah di Subang

[Gambas:Video 20detik]



Pihak sesepuh desa mengaku tidak tahu detail pemindahan masjid tersebut. Namun kisah tersebut selalu diceritakan secara turun-temurun.

"Simbah-simbah dulu juga tidak tahu tanggal pendiriannya. Pondok pesantren dan rumah Kanjeng Sunan Pandanaran di mana juga tidak ada yang tahu pasti tetapi makam santri tersebar di beberapa lokasi," jelas Suhardi.

Dia menyebut di sisi utara masjid yang menjadi permukiman warga pernah ditemukan banyak gerabah. Kemudian sumur tua yang berada di area masjid juga sempat ditemukan mangkok, piring, dan lainnya.

"Saat sumur tua digali ditemukan banyak mangkok, piring dan alat lain tapi semua dibawa ke BPCB. Kalau makam santri banyak tersebar beberapa lokasi," terang Suhardi.

Suhardi menyebut maski berusia kuno, bangunan masjid itu masih digunakan warga untuk beribadah. Setiap malam Jumat dan Selasa juga rutin digunakan jemaah untuk zikir.

"Ini rutin untuk jamaah terus, para peziarah ke makam Sunan banyak yang mampir ke sini tetapi ya itu harus naik ke bukit. Kalau jamaah rutin ya hanya warga sini," ucap Suhardi.

Terpisah, Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deni Wahyu Hidajat menjelaskan dari sejarah yang ada masjid Golo atau Masjid Sunan Pandanaran itu didirikan Sunan Bayat. Sebelum dipindah posisinya ada di Gunung Jabalakat sisi utara.

"Kalau masjid Golo itu memang didirikan Sunan Bayat yang semula di atas Gunung Jabalakat. Tapi konon suara azannya sampai ke Demak, kemudian dilemparkan golok ke bawah dan tempat jatuhnya golok itulah lokasi pemindahan masjid," terang Deni kepada detikcom.

Masjid Sunan Pandanaran Klaten konon dipindahkan gegara suara azan terdengar hingga DemakMasjid Sunan Pandanaran Klaten konon dipindahkan gegara suara azan terdengar hingga Demak Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Hal senada juga disampaikan Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten Yuli Budi Susilowati. Yuli mengatakan Masjid Golo didirikan Sunan Pandanaran begitu sampai di Bayat untuk takmirnya selama perjalanan dari Semarang.

"Para muridnya jadi takmir masjid. Salah satu petugas adzan (muazin) adalah Syeh Domba yang makamnya juga tidak jauh dari lokasi dan makam Sunan Pandanaran," ungkap Yuli kepada detikcom.

Halaman 2 dari 2
(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads