Dusun di Klaten Ini Lockdown Gegara 15 Warga Kena Corona, 1 Meninggal

Dusun di Klaten Ini Lockdown Gegara 15 Warga Kena Corona, 1 Meninggal

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 14 Apr 2021 12:11 WIB
Dusun Ngadegan, Desa Pandes Kecamatan Wedi, Klaten lockdown gegara belasan orang kena Corona dan seorang di antaranya meninggal dunia, Rabu (14/4/2021).
Dusun Ngadegan, Desa Pandes Kecamatan Wedi, Klaten lockdown gegara belasan orang kena Corona dan seorang di antaranya meninggal dunia, Rabu (14/4/2021). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Dusun Ngendegan, Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah di-lockdown setelah belasan warganya positif virus Corona atau COVID-19. Tercatat sebanyak 15 warga positif Corona dan seorang di antaranya meninggal dunia.

"Total kalau dengan yang meninggal ada 15 orang. Yang di rumah sakit ada tiga," ungkap Bidan Desa Pandes, Tyas Nugraheni, kepada detikcom saat mengecek lokasi bersama Polsek, Koramil dan pemerintah desa, Rabu (14/4/2021).

Menurut Tyas, sampai hari ini total warga yang dirawat dan menjalani isolasi mandiri di rumah ada 14 orang. Sebanyak tiga orang di antaranya masih dirawat di RS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 11 orang yang menjalani isolasi mandiri (isoman), tiga orang dirawat di RS. Yang meninggal positif lalu kita melakukan tracing pada keluarga dan tetangga yang menjenguk," lanjut Tyas.

Menurut kepala Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Heru Purnomo, mengungkap tiga orang yang dirawat di rumah sakit kini dalam kondisi baik. "Tapi menurut informasi satu orang yang dirawat punya komorbid jantung," ungkap Heru kepada detikcom di lokasi.

ADVERTISEMENT

Untuk mencegah penyebaran kasus Corona maka dusun tersebut ditutup. Penutupan dilakukan untuk membatasi akses masyarakat luar ke lokasi.

"Penutupan mengantisipasi masyarakat luar yang tidak tahu lingkungan dikhawatirkan terjadi penularan. Kalau masyarakat setempat saya yakin sudah tahu," papar Heru.

Kasus tersebut, jelas Heru, diduga berasal dari seorang warga yang meninggal. Warga yang meninggal itu sebelumnya hanya dirawat di rumah sebab keluarganya berasumsi bukan COVID-19.

"Berasumsi tidak COVID sehingga dirawat di rumah dan diurusi keluarga. Ada tetangga yang menengok tetapi tidak banyak, karena keluarga yang mengurusi terus akhirnya banyak kena," sambung Heru.

Anggota keluarga, terang Heru, setelah di-tracing diketahui sembilan orang positif dan sisanya tetangga. Tetapi belum dipastikan tetangga itu terkena dari aktivitas menjenguk atau terpapar dari luar.

Ketua RT 31 Dusun Ngendegan, Bagas, menambahkan sementara ini jalan dusun ditutup.

"Kita sudah rapat dengan gugus desa dan pak lurah untuk sementara RT 31 di-lockdown. Agar orang luar tidak masuk dulu," ujar Bagas kepada detikcom.

Tonton juga Video: Aksi Spiderman Sukoharjo Imbau Masyarakat Taat Prokes Saat Padusan

[Gambas:Video 20detik]



(sip/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads