Seorang remaja di Klaten, MRS (15) tewas usai mengikuti latihan silat. Polres Klaten menetapkan enam orang sebagai tersangka terkait kematian remaja tersebut.
"Kita sudah menetapkan tersangka ada enam orang. Tiga orang anak di bawah umur dan tiga orang lainnya sudah dewasa," kata Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriansyah Rithas Hasibuan pada detikcom, Senin (5/4/2021).
Andriansyah mengatakan keenam orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik mendapatkan alat bukti. Alat bukti itu berupa keterangan saksi dan sebatang kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas ada keterangan saksi. Untuk barang buktinya kayu dan pakaian yang dikenakan korban," tutur Andriansyah.
Andriansyah menuturkan keenam yang ditetapkan tersangka itu mulanya berstatus sebagai saksi. Total ada 20 orang yang dimintai keterangan oleh polisi.
"Setelah kita minta keterangan, mereka kita naikkan jadi tersangka. Saksi pendukungnya ada 10 orang dari total saksi yang awalnya 20 orang," ungkap Andriansyah.
Keenam tersangka tersebut merupakan pihak yang melatih korban MRS. Namun, dalam perguruan tersebut istilahnya warga.
"Jadi yang melatih korban, mereka namanya warga. Ya seperti senior-junior begitulah dan ini yang dewasa kira tahan tetapi yang anak di bawah umur tidak," lanjut Andriansyah.
Andriansyah mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru. Namun, hingga saat ini alat bukti merujuk pada keenam tersangka tersebut.
"Ya mungkin (tersangka bertambah). Tapi sementara ya hanya enam ini yang memenuhi alat bukti, baik keterangan saksi maupun barang buktinya," sambung Andriansyah.
Selain keterangan saksi dan barang bukti, polisi juga sudah berkoordinasi dengan dokter forensik RS Bhayangkara. Dari keterangan dokter ditemukan ada tanda kekerasan pada korban.
"Hasil koordinasi kita penyidik dengan forensik, meskipun hasil tertulis akan dikirimkan nanti tetapi ada tanda kekerasan benda tumpul," tambah Andriansyah.
"Untuk spesifikasinya menunggu hasil forensik, tetapi hasil koordinasi sudah meyakinkan kita ada ke arah kekerasan. Korban juga tidak ada penyakit bawaan," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja berinisial MRS (15) tewas usai mengikuti latihan silat di warga Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (4/4) dini hari. Keluarga yang curiga dengan kematian korban meminta jenazah MRS diautopsi.
(ams/sip)