Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali meningkat. Erupsi hari ini hingga pagi tadi, Gunung Merapi memuntahkan sekali awan panas dan 10 kali guguran lava pijar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida membeberkan bahwa awan panas guguran terjadi pada pukul 03.17 WIB. Awan panas tercatat dalam seismogram dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi 117 detik.
"Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.300 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik dalam keterangannya, Sabtu (3/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanik menjelaskan berdasarkan laporan pengamatan Gunung Merapi per 6 jam mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini teramati juga guguran lava pijar yang mengarah ke sisi barat daya.
"Teramati 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," ungkapnya.
Lebih lanjut, secara visual Gunung Merapu terlihat jelas. Asap kawah juga teramati.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," paparnya.
Sementara untuk kegempaan, dalam periode 6 jam tercatat gempa guguran sebanyak 32 kali. "Aktivitas Merapi masih tinggi dan status masih Siaga (Level III)," tegasnya.
Oleh karena itu, BPPTKG membebeberkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sementara pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah dan Ponpes di Sleman |
Simak video '27 Maret Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas 7 Kali':