Sebuah video detik-detik penyelamatan anak buah kapal (ABK) di perairan kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ramai di media sosial. Dalam kejadian itu diketahui delapan anak buah kapal berhasil diselamatkan.
Video yang beredar di sejumlah grup media sosial ada dua potongan. Video pertama berdurasi 56 detik dan video yang kedua berdurasi 1.56 menit.
Pada video yang pertama melihat sebuah kapal melihat ada kapal yang sudah tenggelam. Terlihat kapal mendekati puing-puing kapal di atas laut. Ombak pun terlihat begitu tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal tersebut mendekati puing-puing kapal yang tenggelam itu. Terlihat ada para anak buah kapal yang menyelamatkan diri di atas rakit.
"Kapal sudah tenggelam, tidak bisa diselamatkan, sudah negatif tidak bisa diselamatkan. Jadi ini sudah proses tenggelam, 'Allahu akbar, Allahu akbar', kapal pecah langsung tenggelam, kapal sudah tenggelam. Itu orangnya naik rakit, ini proses penyelamatan, kapalnya sudah pecah muatan sudah berhamburan ke atas," terdengar suara yang ada di video tersebut.
Sedangkan video yang kedua melihatkan kapal mendekati korban kapal tenggelam itu. Mereka berupaya untuk menyelamatkan para ABK yang tengah terombang-ambing di tengah laut. ABK terlihat bertahan hidup di atas rakit.
"Sebelah utara Karimunjawa, Kapal Satria Indonesia pada pukul 13.00 sudah tenggelam, ini selamat semua, ini kita proses penyelamatan," begitu suara terdengar pada video kedua.
Terpisah Kepala BPBD Jepara, Arwin Noor Istidianto membenarkan kejadian tersebut. Kejadian kapal tenggelam terjadi Kamis (1/4) kemarin di perairan Kepulauan Karimunjawa, Jepara.
"Kejadian pada Kamis (1/4) pukul 11.30, kapal KLM Satria Indonesia tenggelam di perairan Kepulauan Karimunjawa sebelah utara Pulau Panjang," terang Arwin kepada wartawan melalui pesan tertulis, Jumat (2/4/2021).
Menurutnya dalam kejadian itu terdapat delapan ABK. Semua ABK tersebut berhasil diselamatkan.
"Delapan korban selamat semua. Eko Sudiyarno (49) nahkoda, Sanari (46), Casim (46), Baban Sofyan (34), Suhadri (55), Supardi (62), Dasiri (61)," jelasnya.
Selanjutnya: Kronologi tenggelamnya kapal
"Kejadian itu bermula, pada Rabu (31/3) pukul 19.00 WIB KLM Satria Indonesia dengan muatan sembako berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan tujuan Pelabuhan Ketapang. Dalam perjalanan sekitar pukul 11.30 hari Kamis (1/4) tepatnya di 3 mil sebelah utara pulau Parang Karimunjawa terjadi hujan disertai gelombang setinggi dua meter menghantam bagian belakang kapal sehingga air masuk dan merendam ruang mesin," terangnya.
![]() |
Menurutnya akibat dari gelombang ombak tinggi, air masuk ke kapal. Air sudah dilakukan penyedotan namun air laut masuk ke kapal terlalu banyak. Sehingga seluruh ABK kembali mengevakuasi untuk menyelamatkan diri.
"Sudah dilakukan penyedotan air dengan lima unit alkon tetapi banyaknya air yang masuk sudah tidak bisa diatasi lagi. Akibatnya mesin mati. Nahkoda beserta ABK kemudian menyelamatkan diri menggunakan rakit dan pada pukul 14.45 WIB kapal akhirnya tenggelam," ujar.
Beruntung saat kejadian itu ada kapal melintas dan mengevakuasi para ABK yang selamat. Menurutnya korban kapal tenggelam selanjutnya dibawa ke Balai Desa Karimunjawa.
"Pada pukul 15.10 WIB Kapal Alhidayah milik Jumasah berhasil menyelamatkan semua awak kapal dan kemudian dibawa ke Balai Desa Karimunjawa untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ungkapnya.