Heboh Video Aksi Kebut-kebutan Kejar Perampok di Purwokerto

Heboh Video Aksi Kebut-kebutan Kejar Perampok di Purwokerto

Arbi Anugrah - detikNews
Kamis, 01 Apr 2021 17:23 WIB
Penampakan dua perampok di Banyumas, Purwokerto, Kamis (1/4/2021).
Dua orang pelaku perampokan modus kempis ban di Banyumas (Foto: dok. tangkapan layar video aksi kejar-kejaran memburu perampok di Purwokerto)
Purwokerto -

Video aksi pengejaran pelaku perampokan tersebar di media sosial Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Perampok yang tidak hanya beraksi sekali itu menggunakan modus kempis ban dan meraup duit Rp 280 juta dari korbannya.

Video berdurasi 19 detik itu merekam dua pengendara sepeda motor matik bernopol SS 3128 WA mengebut karena dikejar pengendara lain. Kedua pemotor matik itu juga diteriaki maling dan terus melajukan kendaraannya.

Aksi pengejaran itu diduga berada di sekitar Tugu Pancasila, Kota Purwokerto, Banyumas. Pengejaran tersebut ternyata buntut dari aksi perampokan di sekitar Jalan Kesatrian, Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry membenarkan adanya peristiwa perampokan tersebut. Korban Hendi Yudono, warga Pekalongan Timur yang dirampok usai mengambil duit di bank BUMN senilai Rp 49.268.000.

"Dia dari Universitas Terbuka (UT) ngambil uang kantor di BRI, setelah korban selesai mengambil uang dari bank kemudian kembali ke kantor UT Unsud, dalam perjalanan korban ditegur oleh seorang pengendara yang katanya ban mobil kempis," ucap Berry saat dimintai konfirmasi, Kamis (1/4/2021).

ADVERTISEMENT

Mendengar hal itu, kata Berry, korban lalu berhenti dan mengecek kondisi ban mobil yang disebut kempis itu. Saat itulah kedua pelaku lalu mengambil uang yang disimpan korban di dalam mobil.

"Ketika korban turun melihat ban mobil, ada pengendara motor berboncengan turun dan membuka pintu depan lalu mengambil uang yang disimpan di bawah jok mobil, dengan spontan korban merebut uang tersebut dengan tarik-menarik uang yang ada dalam tas plastik," jelasnya.

Kala itu, korban sempat minta tolong dan meneriaki pelaku maling. Pelaku lalu melarikan diri dan dikejar warga.

"Korban berhasil merebut tas plastik tersebut sambil meneriaki maling-maling, dan sempat dikejar oleh saksi dua namun tidak berhasil. Setelah dihitung ulang, uang masih tersisa Rp 39.268.000, sehingga korban mengalami kerugian 10 juta," terang Berry.

Ternyata, perampokan dengan modus yang sama juga terjadi di Gombong sekitar pukul 13.00 WIB tadi. Ciri-ciri pelaku di kedua TKP ini pun mirip.

"Di Gombong kejadian jam 13.00 WIB. Pelaku yang sama, kerugian Rp 270 juta," jelas Berry.

Polisi pun sudah melacak keberadaan pelaku. Dari data polisi, pelat nomor kendaraan yang digunakan oleh pelaku palsu.

"Tadi pelaku lari ke wilayah Kebumen. Itu pelat motor palsu," tambah Berry.

Sementara itu, salah seorang saksi mata, Fatur Alfa Rizqiyanto, mengaku sebagai penyebar video aksi pengejaran tersebut. Dia menyebut aksi perampokan dengan modus kempis ban itu terjadi di dekat rumahnya.

"Kebetulan rumah saya di depan lokasi perampokan tersebut, saya juga yang nyebarin videonya juga, kalau temen saya yang ngejar," kata Fatur saat dihubungi detikcom, sore ini.

Selengkapnya soal keterangan saksi mata soal aksi perampokan yang terjadi di Banyumas itu...

Lihat juga Video: Dua Perampok Rumah Mewah dan Penyekap ART di Makassar Didor!

[Gambas:Video 20detik]



Peristiwa video kejar-kejaran itu, menurutnya terjadi pada pukul 11.30 WIB siang tadi. Menurutnya ada tiga pelaku, dua orang berboncengan menggunakan motor matik, sedangkan seorang lagi mengendarai motor Megapro yang diduga membuang sesuatu sebelum mobil yang dikendarai korban kempis.

"Awalnya ada 3 orang pelaku, dua orang boncengan naik motor Vario, dan yang satu naik motor Megapro. Jadi temen saya lihat yang bawa Megapro sudah standby di SMK Kesatrian, begitu mobil itu lewat bannya digembosi pakai paku kalau tidak salah. Nah dua orang buntuti, dan ngingetin ke pengendara mobil kalau bannya bocor, terus berhenti di depan TK Serambi, itu dekat rumah saya," ucapnya.

Tak lama, Fatur mengaku mendengar korban sudah berteriak maling sehingga warga keluar rumah. Mereka juga menyaksikan aksi tarik-menarik tas yang berisi duit tersebut.

"Saya lihat mobil sudah berhenti. Tahu-tahu (korban teriak) maling-maling dan yang ngambil itu sudah putar arah balik. Saya sempet lihat juga uangnya berceceran yang dibawa tadi," paparnya.

Setelah peristiwa tersebut, teman Fatur lalu berupaya mengejar kedua pelaku sambil merekam video dengan ponsel. Namun aksi pengejaran itu terhalang oleh pemotor yang diduga komplotan para perampok tersebut.

"Temen ngejar, itu dihalang-halangi sama yang naik Megapro, sempet divideoin sambil boncengan, kalau kata temen saya pelaku seperti membawa sesuatu ditanganinya. Jadi dia tidak betani mendekat, hanya terlihat ciri-ciri dan pelat nomor kendaraan," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads