Sebanyak 37 orang santriwati di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, positif terpapar virus Corona atau COVID-19. Akibatnya, ponpes tersebut harus ditutup untuk sementara waktu atau lockdown.
"Awalnya ada satu orang positif COVID-19, dirawat di rumah sakit, gejala ringan. Lalu kita tracing ada 36 orang yang positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, saat dihubungi detikcom, Selasa (30/3/2021).
Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo, menambahkan para santri yang duduk di bangku MTs itu sudah dijemput menuju rumah karantina Asrama Haji Donohudan. Mereka tidak mengalami gejala sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sabtu kemarin sudah dijemput ke Donohudan. Tidak ada penutupan wilayah, yang ditutup hanya ponpesnya," kata Ari saat dihubungi wartawan, hari ini.
Menurutnya, di dalam ponpes masih terdapat sejumlah santri. Pihaknya akan terus memantau untuk memenuhi kebutuhan logistik mereka.
"Di dalam infonya masih ada santri, tapi sudah dipisah mana yang berkontak. Kita terus pantau untuk kebutuhan logistik mereka," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, mengatakan kasus tersebut tidak mempengaruhi pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka yang berlangsung di sejumlah SMP negeri dan swasta di Solo. Namun memang kasus ini membuat pemkot harus semakin ketat memantau pelaksanaan PTM.
"Kalau pondok kan punya protap sendiri. Mereka kan asrama, tidak boleh keluar masuk sembarangan, beda dengan sekolah umum," pungkasnya.