Klaster baru virus Corona atau COVID-19 ditemukan di Padukuhan Blekik, Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman. Diketahui ada 44 orang yang positif dari hasil swab antigen setelah menghadiri takziah.
"Memang benar ada klaster takziah di Sardonoharjo," kata juru bicara penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih kepada wartawan, Senin (29/3/2021).
Berty menjelaskan klaster ini bermula saat ada salah seorang warga meninggal pada Senin (15/3). Kemudian, hari berikutnya dilakukan pemakaman keluarga dan diadakan tahlil selama tiga hari mulai 16-18 Maret 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian tuan rumah (anak dari yang meninggal) itu pada 18 Maret merasakan gejala pusing, kehilangan indra perasa. Kemudian tanggal 19 Maret melakukan pemeriksaan antigen dan hasilnya positif," bebernya.
Berty menyebut usai tes antigen, tuan rumah kemudian memastikan dengan swab PCR bersama anggota keluarga. "Hasilnya satu keluarga positif swab PCR," ungkapnya.
Usai diketahui positif virus Corona, tim Puskesmas Ngaglik kemudian melakukan pemeriksaan ke warga Padukuhan Ngaglik. Pemeriksaan tersebut menggunakan swab antigen dan rapid antibodi.
"Pemeriksaan oleh Puskesmas dilakukan tanggal 24 Maret. Warga yang hadir sejumlah 207 orang, yang lolos dari tracing 16. Yang swab antigen 148 orang hasilnya yang positif swab antigen sebanyak 22 orang," jelas Berty.
"Kemudian antibodi 43 orang dengan hasil 1 reaktif," sambungnya.
Berty mengatakan ke-22 orang yang positif antigen kemudian ditempatkan di shelter isolasi Rusunawa Gemawang, Sleman. Tracing kasus pada klaster takziah ini kembali dilakukan pada Jumat (26/3) lalu, tim Puskesmas Ngaglik menggelar tes swab antigen massal di Padukuhan Blekik.
"Tes kedua ini hadir 174 orang yang kami swab antigen. Hasilnya 22 orang positif," katanya.
Mereka yang positif saat swab antigen, kata Berty, kemudian ditempatkan di shelter isolasi Rusunawa Gemawang. Dari 2 kali pemeriksaan tersebut ditemukan total 44 orang positif swab antigen dari klaster takziah. "Total 44 orang (positif antigen)," jelasnya.
Selengkapnya: Kata Panewu Ngaglik soal warganya positif swab antigen...
Berty memastikan meski ke-44 warga tersebut positif antigen, pihaknya tetap memberikan perlakuan seperti orang positif dari swab PCR.
"Jadi 44 orang dari klaster takziah itu kami swab PCR dan tinggal nunggu hasil. Kita tetap perlakukan mereka seperti orang positif," tegasnya.
Dihubungi terpisah, Panewu Ngaglik Subagyo membenarkan ada 44 warga Padukuhan Blekik yang positif swab antigen. Mereka tertular dari klaster takziah Blekik.
"Benar total ada 44 orang di Blekik," kata Subagyo melalui pesan singkat, hari ini.
Subagyo menegaskan kendati ada 44 orang yang positif swab antigen Padukuhan Blekik tidak di-lockdown.
"Nggak lockdown, hanya dijaga ketat oleh petugas," pungkasnya.