Pasutri di Kudus Bikin Video-Blusukan Cari ODGJ, Ternyata Ini Alasannya

Pasutri di Kudus Bikin Video-Blusukan Cari ODGJ, Ternyata Ini Alasannya

Dian Utoro Aji - detikNews
Minggu, 28 Mar 2021 17:54 WIB
Pasutri Adi dan Heni, sosok di balik Sinau Hurip yang berdedikasi mencari ODGJ terlantar agar bertemu keluarganya
Pasutri Adi dan Heni, sosok di balik Sinau Hurip yang berdedikasi mencari ODGJ terlantar agar bertemu keluarganya (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Pasangan suami istri (pasutri) di Kudus, Jawa Tengah, Sukaryo Adi Putra dan Heni Mustikaningati rela blusukan mencari orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang terlantar di jalan. Kedua pasutri ini memandikan hingga mendokumentasikan ODGJ tersebut di akun YouTube Sinau Hurip. Apa motivasinya?

"Memanusiakan manusia dan mengedukasi masyarakat bahwa ODGJ adalah manusia yang mempunyai hak yang sama," ujar Adi saat ditemui di sela blusukannya mencari ODGJ di Juwana, Pati, Minggu (28/3/2021).

Adi mengaku sudah puluhan tahun dekat dengan ODGJ yang terlantar di jalan. Namun, baru setahun ini dia dan istrinya membuat konten YouTube Sinau Hurip tentang ODGJ dengan harapan ada keluarga yang mengenali ODGJ tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sinau Hurip itu sudah ada sebelum ada konten ODGJ, saya biasa ngajar motivasi di sekolah-sekolah. Waktu itu saya membuat konten anak sekolah yang berprestasi. Itu dulu pernah membuat konten penghasilan anak SMA, itu Rp 7 juta," terang Adi.

"Terus juga buat konten difabel, nah waktu itu pengin turun ke jalan untuk mengurus ODGJ. Dulu tidak di-record (rekam), baru buat konten bulan Maret 2020 lalu, sejak pandemi itu. Nah pada saat pandemi ada sekolah libur, istri saya juga libur, karena kan dia juga mengelola panti terapi anak kebutuhan khusus. Sama-sama libur yuk turun ke jalan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Adi dan istrinya biasa blusukan mencari ODGJ di wilayah Kudus, Pati, Jepara hingga Rembang. Saat turun ke jalan, keduanya berbagi tugas, Adi mengajak melakukan pendekatan ke ODGJ sedangkan Heni mendokumentasikan kegiatan tersebut. Kadang kala mereka pun bergantian tergantung jenis kelamin ODGJ tersebut.

"Aktivitas saat ketemu ODGJ paling sering ini kita potong kuku, potong rambut, memandikan ganti baju, kasih pakaian, makan dan minum. Kalau cewek yang mandikan istri, begitu sebaliknya," jelas Adi.

"Terus tantangannya adalah menggali jati dirinya. Siapa namanya, asalnya dari mana, keluarga. Di situ harapannya setelah diunggah di akun medsos kami diketahui keluarganya," sambungnya.

Adi lalu bercerita kenangannya saat pertama kali blusukan bersama Heni di kawasan Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu, Pati. Kala itu mereka hanya membersihkan dan memberi makan ODGJ yang mereka temukan.

Selengkapnya soal pasutri pencari ODGJ terlantar di balik akun YouTube Sinau Hurip ini...

Tonton juga Video: Viral Anggota DPR Dedi Mulyadi Ditampar ODGJ

[Gambas:Video 20detik]



"Pertama kali kita turun itu di RSK Tayu, ODGJ di sana. Kita ke Pati karena memang kita asli Pati. Waktu itu belum kita mandikan, awalnya belum dimandikan dan potong kuku. Hanya dibersihkan dan dikasih makan," ucapnya.

Pasutri Adi dan Heni, sosok di balik Sinau Hurip yang berdedikasi mencari ODGJ terlantar agar bertemu keluarganyaPasutri Adi dan Heni, sosok di balik Sinau Hurip yang berdedikasi mencari ODGJ terlantar agar bertemu keluarganya. Potret salah seorang ODGJ pria yang viral karena sempat memukuli warga hingga berdarah (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

Heni menambahkan kini sudah ada ratusan video hasil blusukan mereka mencari ODGJ yang diunggah di akun YouTube Sinau Hurip. Menurutnya sudah ada 51 ODGJ yang dikenali dan kembali bersama keluarga.

"Sampai saat ini ada 300 video. ODGJ yang ketemu keluarga sekitar 51 ODGJ. Sinau Hurip kelak suatu saat membangun panti rehabilitasi. Waktu dekat kita keinginan untuk rumah singgah. Paling tidak buat singgah sementara sebelum (ODGJ) diantar ke keluarga dan ini belum bisa," harap Heni.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads