Muktamar ke-22 Ikatan Pelajar Muhammadiyah Digelar Virtual

Muktamar ke-22 Ikatan Pelajar Muhammadiyah Digelar Virtual

Arbi Anugrah - detikNews
Jumat, 26 Mar 2021 20:40 WIB
Rektor UMP Jebul Suroso dan Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman, Jumat (26/3/2021).
Rektor UMP Jebul Suroso dan Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman, Jumat (26/3/2021). Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas -

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar ke-22 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual mulai Kamis (25/3) hingga Minggu (28/3).

"Kami bersyukur UMP ketempatan untuk Muktamar ke-22 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Peserta secara keseluruhan 1.000 lebih, di UMP hadir sekitar 100 peserta dengan protokol kesehatan ketat. Ini menjadi sejarah baru, akan dikenang bahwa UMP betul-betul menjadi rumah kader," kata Rektor UMP, Jebul Suroso, kepada wartawan usai acara pembukaan IPM secara virtual, Jumat (26/3/2021).

Dia berharap, dari UMP nantinya lahir pimpinan-pimpinan baru dari IPM, yang berdasarkan pengalaman, masa depan mereka nanti adalah pimpinan-pimpinan di perserikatan Muhammadiyah memegang posisi penting di bangsa ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tokoh-tokoh bangsa ini terlahir dari IPM. Kami sangat berbahagia bisa melayani mereka teman-teman untuk bisa bermuktamar IPM di sini," ucapnya.

Dia mengatakan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga memberikan beasiswa Rp 2,2 miliar untuk kader perserikatan dari seluruh Indonesia agar dapat kuliah di UMP.

ADVERTISEMENT

"Kami juga memberikan beasiswa Rp 2,2 miliar untuk seluruh pelajar Muhammadiyah dari ujung barat sampai ujung timur yang mereka akan belajar di UMP," jelasnya.

Dia tidak menampik jika ikatan pelajar memiliki banyak kiprah dan pemikiran-pemikiran mereka yang konstruktif menjadi bekal anak-anak, yang kemudian lahir ke perguruan tinggi dan nantinya menjadi ikatan mahasiswa Muhammadiyah.

"Ketika mereka sudah menjadi mahasiswa berawal dari pengaderan yang bagus di pelajar Muhammadiyah, jadilah mereka tokoh-tokoh dan memperoleh prestasi di perguruan tinggi. Kami berkepentingan dengan itu, dengan IPM nanti banyak masuk di tempat kami, maka lahirlah mahasiswa yang berprestasi dan meningkatkan grade UMP," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM, Hafiz Syafaaturrahman, mengatakan bahwa tantangan pada muktamar kali ini adalah tidak diadakan secara tatap muka. Namun dilakukan secara virtual mulai dari Sabang sampai Merauke.

"Tantangan kita, biasanya muktamar tatap muka, tapi sekarang kita full daring, kita tersebar di 80 tempat di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan biasanya kita kalau offline kita hadir itu bisa sampai 5 ribu sampai 10 ribu, akan tetapi karena online dan hanya peserta saja total 1.200," ujar Hafiz.

Agenda yang dilaksanakan pada muktamar kali ini di antaranya yakni evaluasi selama setahun masa periode, kemudian agenda aksi jangka panjang selama satu periode dan pemilihan ketua yang baru yang akan menahkodai IPM.

"Yang jelas tantangan begitu besar, kita di dalam materi, ini hal yang berbeda dibandingkan organisasi lain, kalau IPM kita fokus kepada gerakan, salah satu gerakan yang sudah kita mulai adalah bagaimana penguatan ideologis bahwa di tengah arus informasi yang besar kita harus membentengi para pelajar dengan kita melawan atau merebut narasi narasi Islam tengahan, wasatiyah, yang memang Islam yang mencerahkan, atau khas Muhammadiyah adalah rahmatan lil 'alamin," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga memiliki program dengan memperkuat ideologi. Di antaranya dengan komunitas kreativitas dan juga dengan literasi kreatif.

"Kita membentengi teman-teman dengan memberikan ruang-ruang apresiasi dan pengembangan bakat di kalangan pelajar secara keseluruhan," tuturnya.

(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads