Menengok Persiapan Uji Coba Belajar Tatap Muka di SMPN Semarang

Menengok Persiapan Uji Coba Belajar Tatap Muka di SMPN Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 22 Mar 2021 20:48 WIB
Persiapan SMPN 5 Semarang jelang uji coba belajar tatap muka, Senin (22/3/2021).
Persiapan SMPN 5 Semarang jelang uji coba belajar tatap muka, Senin (22/3/2021). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang -

Uji coba sekolah tatap muka di Kota Semarang, Jawa Tengah, salah satunya bakal digelar di SMP Negeri 5 Semarang. Pihak sekolah sudah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung protokol kesehatan COVID-19. Seperti apa persiapannya?

"Dalam rangka uji coba ini karena sudah disiapkan sejak Januari itu otomatis tidak semua peserta didik masuk bersamaan," kata Kepala SMPN 5 Semarang, Teguh Waluyo, saat ditemui di kantornya, Semarang, Senin (22/3/2021).

Teguh menuturkan pihaknya membatasi jumlah murid di tiap kelas maksimal diisi setengah dari kapasitas kelas. "Jadi masuk maksimal 50 persen di kelas. Sekelas 32 anak jadi maksimal 16 anak. Tempat duduk tidak boleh pindah," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, di depan setiap kelas juga disediakan tempat cuci tangan. Lalu tiap siswa yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka akan dicek suhu tubuhnya di pintu gerbang.

"Setiap kelas ada wastafel dan juga di tempat lain. Protokol kesehatan lain seperti masker untuk peserta didik dan guru kita siapkan, belum diberikan nunggu masuk. Di beberapa tempat siapkan warning untuk penerapan protokol kesehatan," jelasnya.

ADVERTISEMENT
Persiapan SMPN 5 Semarang jelang uji coba belajar tatap muka, Senin (22/3/2021).Persiapan SMPN 5 Semarang jelang uji coba belajar tatap muka, Senin (22/3/2021). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Kemudian dalam sehari hanya ada empat jam pelajaran dengan tiap mata pelajaran berdurasi 30 menit. Teguh menyebut tidak ada jam istirahat dan kantin sekolah ditutup.

"Empat jam pelajaran tidak ada istirahat. Tidak ada ekstrakurikuler, kantin tidak buka, jadi bawa bekal sendiri," ujar Teguh.

Agar tidak terjadi kerumunan baik saat masuk maupun pulang sekolah, kelas IX akan memulai pelajaran lebih awal pada pukul 07.30 WIB. Lalu berselang 30 menit kemudian kelas VIII, dan 30 menit berikutnya kelas VII.

"Jadi tidak bersamaan. Jadi pulang dulu yang selesai jam 09.30, kelas IX," terangnya.

Untuk diketahui, uji coba sekolah tatap muka di Jawa Tengah tahap pertama pada tanggal 5-16 April 2021 diikuti 140 sekolah dari jenjang SMP, SMA, SMK, dan MA. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pihaknya bakal menggelar evaluasi usai pelaksanaan uji coba belajar tatap muka.

"Kita sudah siap semuanya dan dimulai 5-16 April sebagai uji coba tahap pertama atau rintisan. Uji coba akan dilakukan di 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK dan 35 MA di masing-masing wilayah di Jawa Tengah. Untuk SD, TK dan PAUD belum dilakukan karena ada masukan dari para ahli termasuk Ikatan Dokter Indonesia untuk menunda dulu," kata Gubernur Jatang, Ganjar Prabowo ditemui di rumah dinasnya, Semarang, Senin (22/3).

Selanjutnya soal persiapan sekolah tatap muka di Jateng..

Ganjar menyebut evaluasi uji coba sekolah tatap muka tahap pertama bakal digelar pada 19-23 April 2021. Setelah evaluasi rampung, uji coba sekolah tatap muka tahap kedua bakal digelar 26 April 2021 sampai 7 Mei 2021. Pada uji coba tahap kedua ini jumlah siswa maupun sekolah yang mengikuti sekolah tatap muka bakal ditambah.

"Tanggal 12 Juli sampai September 2021 uji coba tahap ketiga ini diharapkan adaptasi kebiasaan baru sudah berjalan. Ini perluasan jumlah sekolah atau siswa dan ada standarisaai protokol. Ini desain yang kita berikan," jelasnya.

Ganjar menjelaskan, di beberapa daerah sebenarnya sudah melakukan simulasi beberapa waktu lalu. Ada yang berhasil dan ada yang perlu perbaikan.

"Jadi ada sekolah pernah simulasi SD ada 1.698, SMP 102, SMA-SMK 36. Mereka pernah melaksanakan, SD ada di Kota Semarang, Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Kabupaten Batang, Kabupaten Blora dan Kota Salatiga. Untuk SMP ada Kabupaten Semarang, Kabupaten Blora, Kota Tegal, Kabupaten Batang dan Kota Salatiga. Untuk SMA-SMK ambil sampel satu-satu (setiap Kabupaten/Kota)," jelas Ganjar.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads