Sebuah kabar viral terjadi di Pemalang, Jateng, sepekan terakhir. Seorang warga dikabarkan membangun rumah hingga menutup akses jalan tiga rumah di belakangnya, yang dikabarkan menjadi terisolir. Bupati dan polisi sampai turun tangan untuk memastikan dan menengahi.
Satu unit rumah di Petarukan, Pemalang, diviralkan menutup akses jalan tiga rumah yang berisi 4 KK hingga terisolir. Rumah keluarga Sukendro yang baru dibangun ini berada di depan tiga rumah keluarga Suharto. Sebelum dibangun rumah, lahan tersebut memang menjadi akses jalan bagi keluarga Suharto.
Kapolsek Petarukan, AKP Heru Irawan, menjelaskan kabar yang viral tersebut, tidak benar. Masih ada jalan lainnya. Pembangunan rumah tersebut juga di atas tanah yang bersertifikat dan mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Jadi ada tiga rumah, ada empat KK, akses jalanya yang biasa digunakan tanah milik tetangganya Pak Haji Sukendro, karena dibangun pemilik lahan, akses jalan menjadi tertutup. Namun demikian, masih ada akses jalan lainnya sebenarnya melalui samping tanah milik Bapak Anshori," kata Kapolsek Petarukan AKP Heru Irawan.
Memang kedua keluarga besar tersebut sedang tak akur. Bahkan, pembangunan rumah ini kemudian dikaitkan dengan kekalahan keluarga pemilik tanah dalam Pilkades 2020 lalu.
"Persoalan itu (bulan) Februari, sedangkan saya nyalon kades kan Desember 2020. Sama sekali tidak ada kaitannya, lha kok beritanya begitu, keluarga kami tidak menerima," ujar Susatyo Andrianto, anak dari Sukendro.
Pemkab dan polisi lalu turun tangan untuk memediasi. "Akses ada, hanya saja kalau untuk membawa barang dengan volume besar, memang kesusahan," kata Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo.
Hasil mediasi, pihak yang memiliki tanah pun dengan tetangga yang ada di sebelahnya, akhirnya memberikan jalan. Kendati tidak seluas dari permintaan keluarga Suharto.
Simak juga 'Pemasang Akan Bangun Lagi Tembok yang Tutupi Rumah Warga di Ciledug':