Fakta di Balik Viral Rumah Tutup Jalan-Mengisolir 3 Rumah di Pemalang

Round-Up

Fakta di Balik Viral Rumah Tutup Jalan-Mengisolir 3 Rumah di Pemalang

Robby Bernardi - detikNews
Rabu, 17 Mar 2021 07:40 WIB
Satu unit rumah di Pemalang viral karena tutup akses jalan tiga rumah hingga terisolasi. Polisi-Bupati Pemalang turun ke lapangan untuk mengecek persoalan ini.
Fakta di balik viralnya rumah yang dianggap tutup jalan di Pemalang. (Foto: Robby Bernardi/Detikcom)
Pemalang -

Sebuah bangunan rumah yang belum selesai pembangunannya, mendadak viral di Pemalang. Bagaimana tidak, bangunan rumah itu yang dikabarkan menutup akses jalan tiga rumah. Akibatnya, 3 rumah yang duhuni 4 KK di belakangnya dikabarkan terisolir.

Ini tujuh fakta berita viral rumah yang dikabarkan terisolir di Pemalang.

1. Perseturan dua keluarga besar
Perselisihan pemilik tanah dan rumah yang ada di belakangnya ini, merupakan perseturuan dua keluarga besar, yakni keluarga besar Sukendro dan keluarga besar Suharto. Salah satu pemicunya pembatalan jual beli tanah yang selama ini dijadikan akses lintasan kendaraan keluarga Suharto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Febuari 2020, Keluarga Suharto pernah meminta untuk membeli tanah tersebut. Tanah yang niatan dibeli ini, lebar 3 meter lebih dan panjang 25 meter, ditawar Rp 100 juta dan baru diberi uang muka Rp 50 juta.

Namun, uang muka tersebut kemudian dikembalikan oleh keluarga Sukendro karena tersinggung atas adanya cerita-cerita yang beredar yang justru menyudutkannya. Hingga akhirnya, tanah tersebut dibangun rumah, untuk anak ketiga Sukendro.

ADVERTISEMENT

2. Tiga rumah milik empat KK tidak terisolir
Akibat pembangunan rumah di atas tanah tersebut, beredar kabar 3 rumah yang dihuni 4 KK terisolir. Polisi turun tangan melakukan pengecekan. Hasilnya, ketiga rumah tidak terisolir. Masih ada akses jalan lain yang bisa dilintasi dengan kendaraan bermotor.

"Masih ada akses jalan lainnya sebenarnya melalui samping tanah milik Bapak Anshori. Jadi pemberitaan selama ini, yang menyampaikan terisolir, tidak benar," kata Kapolsek Petarukan, AKP Heru Irawan.

3. Bukan bangunan liar
Bangunan rumah yang belum selesai tersebut, menurut Susatyo Andrianto yang merupakan anak Sukendro dibangun di atas tanah yang bersertifikat dan memiliki IMB (izin mendirikan bangunan).

"Itu tanah pribadi, bukan akses jalan, sertifikat atas nama ibu saya Mindarwati dan tidak ada hubunganya dengan Pilkades," katanya.

4. Terlanjur viral, persoalan kedua keluarga kian meruncing
Viralnya pemberitaan rumah yang terisolir, membuat perseteruan keduanya kian meruncing. Keluarga Sukendro kecewa. Pasalnya, pemberitaan selama ini, tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Pihak keluarga Sukendro akan membuka pintu mediasi jika keluarga Suharto meminta maaf melalui media yang memberitakan persoalan tersebut.

Tidak hanya itu, jika keluarga Suharto masih menginginkan akses jalan di atas tanahnya, pihaknya hanya bisa menjual tanah selebar 1 m x25 m. Tidak bisa lebih, karena untuk bangunan rumah. Itu pun, akan dikenakan Rp 150 juta. Uang tersebut, biaya jual tanah, bongkar bangunan dan biaya imatriil karena telah mencemarkan nama baiknya.

Namun dari penawaran ini, Keluarga Suharto mengakui tidak mampu membelinya. Keluarga Suharto hanya mampu menawar Rp 16 juta.

Selanjutnya: bupati turun tangan dan bagaimana akhirnya?

Simak juga 'Akses Rumah Ditutup, Warga Ciledug Panjat Tembok 2 Meter':

[Gambas:Video 20detik]



5. Keluarga Suharto minta maaf
Permintaan maaf dari keluarga Suharto, menurut Tri Budi Utomo -salah satu anak dari Suharto, telah dilakukan. Namun ia menampik telah memviralkan kasus ini di media. "Kita tidak memviralkan, bahkan bisa di cek di sosial media saya. Saya tidak memviralkan apa pun itu. kita sudah meminta maaf," katanya.

Saat disinggung, meminta maaf untuk apa, Budi masih juga tidak mengerti.

"Mungkin ada kekeliruan, masalah hati ya, kekeliruan pembicaraan waktu sebelum mediasi. Ya namanya itu kita tetap minta maaflah, unggah ungguh (sopan santun) orang Jawa. Salah tidak salah kita harus minta maaf," katanya.

6. Sukendro dan warga lain berikan jalan
Keluarga Sukendro, dan salah satu tetangganya yang berbatasan dengan tanah yang dimasalahkan tersebut, memberikan akses jalan setempat. Kendati hanya sedikit, namun bisa dilewati oleh orang.

Akses jalan ini sepanjang 25 meter dan lebar sekitar 40-60 cm. Keluarga Sukendro melakukan ini atas pembicaraan dengan pemilik tanah di sebelahnya sehingga belum perlu membongkar dinding rumah. Itu dilakukan secara cuma-cuma. Pasalnya, Sukendro menilai masih ada akses jalan di lokasi yang berbeda, bahkan bisa dilintasi motor.

7. Bupati turun tangan
Persilisihan dua kekuarga yang berujung viral karena kabar rumah terisolir ini, membuat Bupati Pemalang, turun tangan. Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, Senin (15/03), mendatangi lokasi untuk menyelesaikan perseturuan dua keluarga setempat.

Agung ke lokasi untuk melihat langsung ada tidaknya akses jalan masuk ke rumah keluarga Suharto . Kepada pada media, dia menjelaskan masih ada akses sepeda motor ke rumah Suharto.

"Akses ada, hanya saja kalau untuk membawa barang dengan volume besar, memang kesusahan," kata Bupati.

Bahkan, Agung juga mencoba jalur yang telah diberikan Sukendro dan warga lainnya, walaupun tidak selebar yang diharapkan keluarga Suharto.

Upaya mediasi terus dilakukan, diharapkan perseteruan keduanya dapat cepat diselesaikan.

Halaman 3 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads