Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta masyarakat tetap tenang dengan munculnya kasus virus Corona atau COVID-19 dari klaster rumah bedeng atau hunian sementara (huntara). Gibran berjanji akan menata kawasan kumuh di Solo.
Diketahui ada 22 orang positif dari permukiman bedeng di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jateng. Rumah bedeng itu ditempati 55 orang dari 13 KK yang sebelumnya terdampak penataan kawasan Kentheng, Mojo.
"Makanya itu nanti jadi evaluasi ke depan. Nanti kan lingkungan Mojo, Semanggi situ kan kami sentuh semua untuk mengurangi area kumuh," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Senin (15/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kondisi di Mojo saat ini sudah terkendali. Sejumlah orang yang positif COVID-19 pun menurutnya sudah sembuh dan kembali pulang.
"Itu kebanyakan sudah kembali kok, tenang saja. Semuanya terkendali yang di Mojo. Mojo ini bukanlah masalah besar," ujar Gibran.
Gibran menilai saat ini masyarakat menjadi kurang disiplin protokol kesehatan (prokes) selama regulasi diperlonggar. Namun dia berjanji akan kembali memperketat pencegahan penularan virus Corona.
"Ketika SE (surat edaran) agak kita longgarkan prokesnya agak kurang tertib. Tapi ke depan saya yakin masyarakat akan lebih tertib lagi," ujarnya.
Hingga saat ini, Dinas Kesehatan masih melanjutkan pelacakan terhadap 31 orang yang pernah berkontak dengan 22 orang positif COVID-19 itu. Para penghuni di kawasan itu juga diwajibkan tetap menjalankan isolasi mandiri.
Sementara kawasan rumah bedeng itu kini ditutup dengan becak-becak sehingga tidak ada akses untuk kendaraan lewat. Untuk pengamanan, area tersebut dipantau ketat oleh petugas Jogo Tonggo.
"Untuk kebutuhan sehari-hari tetap kita penuhi, ada petugas yang menyediakan sembako dan kebutuhan balita," kata Lurah Mojo, Margono.
(ams/mbr)