Dua warga lereng Gunung Merapi menemukan kerangka manusia di Bukit Kendil, Sleman. Kerangka itu ditemukan warga usai mengikuti prosesi labuhan Merapi siang tadi.
Kapolsek Cangkringan AKP Nidia Ratih saat diintai konfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Kerangka ditemukan di lereng Bukit Kendil, Cangkringan, Sleman.
"Benar ditemukan kerangka manusia Senin (15/3) sekira jam 10.08 WIB di lereng bukit Kendil Merapi usai labuhan," kata AKP Nidia saat dikonfirmasi, Senin (15/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nidia menyebut identitas kerangka itu masih belum diketahui. "Tidak ada identitas yang menyertai jadi tidak diketahui," ucapnya.
Saat ini, kerangka manusia itu telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. "Sudah dibawa ke RS Bhayangkara," terangnya.
Kerangka manusia itu ditemukan salah satunya oleh seorang anggota Satlinmas SAR Kaliurang Riris Prihatin (25). Riris mengungkap penemuan kerangka itu berawal saat mengawal abdi dalem mengikuti proses Labuhan Merapi.
"Habis labuhan saya dan 2 teman saya mengawal abdi dalem dari Sri Manganti menuju Pos Rudal untuk mengambil oleh-oleh. Abdi dalem itu jumlahnya 5 orang," kata Riris saat dihubungi wartawan, petang ini.
Setelah sampai di Pos II atau yang biasa disebut Pos Rudal rombongan beristirahat sambil menunggu abdi dalem selesai ritual. Ketika sudah selesai ritual di pos rudal, mereka melanjutkan perjalanan untuk mengambil oleh-oleh.
"2 teman saya nunggu di Pos Rudal, saya naik ikut mengawal abdi dalem ambil oleh-oleh," ucapnya.
Setelah berjalan 200 meter, salah seorang abdi dalem tidak sengaja menemukan kerangka.
"Penemuannya sekitar pukul 09.50 WIB. Awalnya terlihat tulang betis kanan, setelah kita cek buka semaknya kelihatan tengkorak orang," ungkapnya.
Posisi kerangka, kata Riris, berada di cerukan bekas aliran air. Riris menyebut bagian kerangka itu tak semuanya utuh.
"Kerangka di lubang yang terbuka dengan posisi mayat terlentang menghadap ke atas ke arah Gunung Merapi dengan kondisi sudah membusuk tinggal kerangka yang masih utuh kedua kaki ke bawah dan kedua tangan masih utuh," jelasnya.
Dengan temuan itu, dia lalu berkoordinasi dan mengevakuasi kerangka menggunakan kantong beras. Selanjutnya kerangka itu dievakuasi ke RS Bhayangkara.
"Ya kami koordinasi dengan yang di bawah, polisi, SAR, lalu kami evakuasi dengan kantong beras yang dibawa abdi dalem. Sampai bawah lalu dibawa ke Bhayangkara," pungkasnya.
(ams/mbr)