Waspada, Slur! Begal Payudara Kembali Berkeliaran di Sleman

Waspada, Slur! Begal Payudara Kembali Berkeliaran di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Senin, 15 Mar 2021 17:23 WIB
ilustrasi kejahatan kriminal perampokan pembunuhan pemerkosaan pencopetan
Foto: Ilustrasi (Andi Saputra)
Sleman -

Begal payudara beraksi di daerah Condongcatur, Sleman. Salah seorang penyintas membeberkan pelecehan yang dialaminya di media sosial Twitter dan kemudian viral.

Cerita pelecahan itu diunggah oleh akun @cyn******.

"Buat yang daerah Condongcatur, hati-hati, gw barusan kena begal payudara, dua kali.. COKKK, 2 KALI BANG***...

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GW CUMA MAU KE WARUNG BELI MINUM NJIIRRR. JALANAN MASIH RAME. GW PUTER BALIK, DIA NGIKUTIN. FAKK.. KALO KETEMU LAGI GW HAJAR BOLAK BALIK," kicaunya seperti dikutip detikcom, Senin (15/3/2021).

Kicauan yang diunggah pada Kamis (11/3) itu hingga Senin (15/3) sore telah di-like sebanyak 2.300 akun dan di-retweet sebanyak 1.555 kali. detikcom pun menelusuri dan menghubungi pemilik akun tersebut.

ADVERTISEMENT

Perempuan yang menjadi korban itu berinisial C (28). Ia pun membeberkan kronologi kejadiannya. Saat itu, ia ingin keluar untuk mencari minum di daerah Condongcatur.

"Kronologinya jadi waktu itu sekitar hari Kamis (11/3) malam itu jam 10 malam mau cari minum keluar kosan di Condongcatur. Kebetulan saya juga jalan kaki," kata C saat dihubungi wartawan, Senin (15/3/2021).

"Terus habis itu, saya lupa tepatnya jam berapa antara jam 10 sampai setengah 11 malam itu saat jalan kaki ada orang naik motor mepetin saya gitu. Terus tahu-tahu begal payudara," sambungnya.

Usai mendapat perlakuan tak mengenakkan itu, ia kemudian syok. Ia pun buru-buru mencari tempat ramai untuk mencari bantuan.

Namun, ternyata pelaku mengikuti dan melecehkannya untuk kedua kalinya. Padahal, kondisi jalan pada saat itu masih cukup ramai. Selain itu ia juga mengenakan baju yang longgar.

"Waktu itu saya syok. Terus saya coba cari tempat ramai atau warung yang ramai gitu buat cari bantuan eh ternyata pas saya sudah di depan angkringan, orang itu ternyata putar balik. Ngikutin gitu. Kan udah lari tuh, saya putar balik ternyata orangnya ngikutin. Terus begal saya kedua kalinya orang yang sama," tuturnya.

Karena saat itu ia tidak mengenakan kacamata, ia tidak mengetahui secara persis ciri-ciri pelaku.

"Ciri-ciri pelaku, saya cuma liat pakai helm full face terus pakai baju, nggak tau bomber atau parasut pokoknya yang ngembang gitu warnanya krem. Terus saya nggak tau juga itu bapak-bapak atau anak muda nggak keliatan. Iya posisinya cepat. Seingat saya saja pelatnya tengah-tengahnya saya nggak liat jelas tapi belakangnya TI itu. Saat itu saya sendiri. Pelaku juga sendiri," ungkapnya.

Selanjutnya, korban mencoba mengecek CCTV...

Simak Video: Jangan Takut! Ini Cara Lawan Begal Payudara

[Gambas:Video 20detik]



Esok harinya atau Jumat (12/3) ia berinisiatif untuk mengecek CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. Namun, hasilnya nihil.

"Besok paginya saya coba cari CCTV di sekitar sana tapi sayangnya nggak ada CCTV. Ada warung tapi ya CCTV-nya ya menghadap warung, ada minimarket, ada kos-kosan eksklusif itu CCTV-nya nggak ada yang ngadep jalan," katanya.

Untuk langkah selanjutnya, ia pun masih mempertimbangkan untuk melapor. "Saya mau lapor polisi juga masih yang nanti, belum tenang. Mau menenangkan diri dulu. Nanti aku mencoba cari cara," sebutnya.

Ia pun mengaku masih trauma dengan kejadian yang menimpanya. Bahkan untuk keluar bekerja saja ia masih belum berani.

"Saya baru keluar rumah hari ini. Masih ada rasa trauma. Tadi saya sudah siap-siap mau berangkat ke kantor jam 9. Udah jalan keluar putar balik lagi saya, kok takut ya," ucapnya.

Bahkan, ia sempat harus dirawat 2 hari di IGD karena mengalami asam lambung akibat trauma.

"Sempat masuk IGD, 2 hari setelah kejadian. Karena asam lambung naik karena nggak bisa makan muntah-muntah terus. Soalnya trauma," paparnya.

Lebih lanjut, ia pun berharap agar semua orang waspada. Sebab, pelecehan seksual bukan hanya menyasar perempuan. Namun, laki-laki juga bisa menjadi korban.

Selain itu, ia ingin agar korban pelecehan seksual diberikan support. Bukan malah menghakimi pakaian yang digunakan.

"Harapannya buat teman-teman yang lain waspada saja dan ini juga nggak cuma buat perempuan ya, laki-laki juga ya. Jadi jangan, buat teman-teman juga kalau ada korban pelecehan seksual tolong jangan dilihat pakaiannya. Dikasih support mental gitu," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads