Vaksinasi COVID-19 untuk ASN di Yogya Sempat Picu Kerumunan

Vaksinasi COVID-19 untuk ASN di Yogya Sempat Picu Kerumunan

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 15 Mar 2021 11:37 WIB
Vaksinasi Corona untuk PNS di Yogyakarta, di JEC, Bantul, Senin (15/3/2021).
Vaksinasi Corona untuk PNS di Yogyakarta, Senin (15/3/2021). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul -

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mulai melaksanakan vaksinasi Corona massal untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jogja Expo Center (JEC). Kegiatan yang dimulai hari ini hingga tanggal 19 Maret 2021 sempat diwarnai kerumunan antrean.

Pantauan detikcom, Selasa (15/3/2021), kerumunan tampak saat peserta vaksinasi mengantre di depan pintu masuk JEC. Tak hanya itu, di dalam JEC khususnya di sektor pengambilan kartu tanda imunisasi COVID-19 juga sempat terjadi kerumunan.

Hal tersebut membuat Satpol PP harus mengurai kerumunan tersebut. Bahkan untuk mengantisipasi kerumunan, petugas Satpol PP memasang kursi di antrean luar pintu masuk JEC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih mengatakan bahwa kerumunan itu hanya terjadi sementara saja. Menurutnya hal itu karena banyak peserta yang datang tidak sesuai jadwal.

Vaksinasi Corona untuk PNS di Yogyakarta, di JEC, Bantul, Senin (15/3/2021).Vaksinasi Corona untuk PNS di Yogyakarta, di JEC, Bantul, Senin (15/3/2021). Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Evaluasi ke depan memang sebetulnya kita sudah menjadwalkan, ada dua shift. Mungkin tadi karena ada seremonial pembukaan, semoga besok bisa sesuai jadwal agar tidak ada kerumunan," katanya saat ditemui wartawan di JEC, Kabupaten Bantul, Senin (15/3/2021).

ADVERTISEMENT

Dia juga menjelaskan Sekda DIY telah memberi imbauan kepada semua OPD agar datang sesuai jadwal yang ditentukan. Dia mengatakan tak perlu takut kehabisan stok vaksin karena sudah ada alokasinya.

Menyoal kendala yang ditemui Dinkes DIY selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Berty mengaku sebagian besar berjalan dengan lancar. Namun ada beberapa kendala terkait penggunaan aplikasi BPJS pickcade.

"Pantauan kita di faskes secara umum lancar, hanya mungkin ada beberapa yang kita menggunakan aplikasi BPJS Pickcade. Mungkin ada yang belum sempat memasukkan karena kendala aplikasi. Kita harus nulis dulu, baru dimasukkan," ucapnya.

Selain itu, masalah juga terjadi saat proses screening terhadap calon peserta vaksinasi. Hal itu terkait dengan manajemen waktu saat melakukan screening.

"Berikutnya untuk meja screening kadang-kadang kita masalah di sisi waktu, kadang antrenya panjang. Mungkin karena lansia saat ditanya masih jawabnya lama. Hanya itu saja. Kalau secara jadwal alhamdulillah bisa jalan sesuai jadwal," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Berty menjelaskan sudah 103 ribu orang di DIY yang disuntik vaksin Corona.

"Nakes ada sebanyak 43.134, lalu pelayan publik 54.381 dan lansia 5.643. Jadi saat ini totalnya per kemarin sore 103.157 orang," urai Berty.

Selain itu, dari 33.799 orang nakes yang menjadi sasaran vaksin Corona, jumlah meningkat karena ada kebijakan vaksin aman untuk lansia.

"Pelayan publik targetnya 334.000 dan lansia target 295.000," lanjut Berty.

Selama vaksinasi ASN hari ini hingga 19 Maret, ditargetkan ada 2.500 orang per hari yang disuntik vaksin Corona. Semua itu untuk mencapai target vaksinasi yakni 11 ribu orang.

"Yang kita vaksin adalah instansi dan jajarannya, termasuk wartawan. Abdi dalem belum (semuanya vaksinasi hari ini di JEC)," ucapnya.

Vaksinasi Corona kali ini melibatkan ratusan petugas kesehatan...

Vaksinasi massal kali ini melibatkan sekitar 300 petugas. Ratusan petugas ini berasal dari organisasi profesi, seperti IDI, PPNI, IBI. "Kita kerjasama dengan mereka untuk tenaga vaksinator. ditambahkan dari RS Sardjito dan Dinkes," ujarnya.

Berty juga mengatakan bahwa saat ini stok vaksin di DIY masih aman. Bahkan dia menyebut harapannya Bulan Juni sudah bisa melaksanakan vaksinasi untuk tahap 3.

"Aman, jadi vaksin itu dari Kemenkes melalui biofarma itu terdistribusi ke Dinkes provinsi, baru nanti disalurkan ke kabupaten dan kota ke gudangnya lalu distribusi ke fasyankes. Masing-masing kabupaten kota sudah hitung itu," ucapnya.

"Karena target kelar harapan kita Juni bisa beralih ke tahap berikutnya. Harapannya Mei selesai, tapi sebetulnya masih bisa jalan," imbuh Berty.

Terkait laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), Berty mengaku ada namun tidak sampai ke tahapan yang berat. Selain itu tidak ada pula laporan KIPI yang mengharuskan peserta vaksinasi untuk dirujuk ke Rumah Sakit.

"Alhamdulillah selama ini tidak ada yang berat. hanya beberapa sekitar lima orang mengeluh kaya bidhuren, gatal dan ruam-ruam. Tapi setelah beberapa hari diatasi bisa sembuh. tak ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads