Rekaman video aksi beberapa polisi mengamankan seorang pria berinisial AG (43) yang mengamuk sambil menghunus sebilah samurai sempat viral di media sosial. Dalam video yang terjadi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu, tampak para polisi 'mengeroyok' pelaku dengan galah kayu untuk melumpuhkan dan melepas tembakan khusus.
Postingan itu diunggah kali pertama oleh akun Budi Nugroho di grup Facebook info seputar Klaten (ISK) Minggu (7/3) sekitar pukul 08.00 WIB. Postingan ini masih ramai dibahas oleh netizen hingga beberapa hari kemudian.
Pemilik akun meng-upload video disertai keterangan, "Sat Sabhara Polres Klaten bersama Polsek Pedan dan Koramil Pedan Melaksanakan giat penangkapan dan pengamanan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengganggu warga dengan menggunakan sajam di wilayah Ds Kedungan, Kec Pedan, Kab Klaten. Setelah dilakukan berbagai upaya yg tidak membahayakan ybs ODGJ tersebut akhirnya berhasil di lumpuhkan dengan tembakan jenis papper spray (tembakan merica) dan alat khusus berupa tongkat yg dimiliki oleh Sat Sabhara Polres Klaten...."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu terlihat polisi berjumlah enam orang membawa galah bambu beberapa kali mencoba menjatuhkan samurai dari pelaku tapi gagal sehingga harus lari menghindari sabetan.
Pria berambut gondrong dan berkaus merah yang mengamuk terlihat beberapa kali menantang polisi. Pelaku akhirnya berhasil diringkus dan dibawa polisi.
Saat dihubungi detikcom, pemilik akun Budi Nugroho menjelaskan video itu terjadi di Klaten pada Kamis (4/3) siang. Lokasinya di Desa Kedungan, Kecamatan Pedan.
"Itu sudah hari Kamis lalu di Desa Kedungan, Pedan. Pelaku berinisial AG akhirnya bisa kami amankan," jelas Budi yang juga anggota Regu 2 Satuan Pengendalian Massa Sat Sabhara Polres Klaten kepada detikcom, Minggu (7/3).
Budi yang berpangkat Bripka itu menceritakan awalnya Komandan Regu Iptu Supandi mendapatkan informasi ada orang dengan gangguan jiwa membawa pedang di jalanan, Kamis (4/3) Dia bersama lima orang polisi lainnya kemudian berangkat pada sekitar pukul 12.00 WIB.
"Saat kami datang, pelaku masuk rumah dan kita tembakkan peluru asap. Kemudian pelaku keluar membawa samurai," ungkap Budi.
Para polisi mencoba menjatuhkan samurai dengan galah bambu. Beberapa kali pukulan dilayangkan, tapi pria itu justru berusaha menyerang polisi.
Lihat juga video 'Tak Pakai Masker, Pemuda di Bali Emosi Kena Razia':
Polisi akhirnya menembakkan merica ke pelaku....
"Beberapa kali anggota mundur sebab pelaku membawa samurai. Akhirnya ditembakkan peluru merica ke pelaku sehingga pelaku terus sibuk mengucek mata dan saat itulah kami sergap," sambung Budi.
Sebelum menangkap penangkapan itu, ucap Budi, polisi juga sudah berkoordinasi dengan keluarga pelaku. Setelah diizinkan keluarga, baru polisi ambil tindakan.
"Sebelumnya kita sudah izin keluarga dan keluarga meminta tidak ada yang terluka. Akhirnya kita tembakan merica dan kita bawa ke RSJD," pungkas Budi.
Kapolsek Pedan AKP Damin menambahkan sebelum mengamuk dan membawa senjata tajam, pelaku sempat mencorat-coret sejumlah tempat sambil membawa samurai.
"Betul sudah diamankan. Sebelum diamankan yang bersangkutan corat-coret di jalan yang isinya provokasi dengan membawa pedang. Setelah kami lidik ternyata yang bersangkutan warga kedungan, Pedan," kata Damin kepada detikcom.
Dari keterangan keluarga, ungkap Damin, yang bersangkutan depresi sering berobat. Polsek lalu berkoordinasi dengan muspika, perangkat desa dan keluarga sebelum diamankan.
"Karena membahayakan masyarakat kita koordinasi dengan Polres untuk mengamankan. Karena yang bersangkutan membawa senjata makanya kita menggunakan alat," jelas Damin.
Diwawancara terpisah, Kades Kedungan, Bambang Sukopolo, menceritakan kondisi AG setelah diamankan polisi. Keluarga saat itu langsung berencana membawa AG ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Purworejo.
"Informasinya mau dibawa ke Purworejo. Sebab di RSJD Klaten sudah sering, dirawat di RSJD Solo dan Pakem di Yogyakarta juga sudah pernah," ujar Kades Kedungan, Kecamatan Pedan, Bambang Sukopolo, saat dihubungi detikcom, Senin (8/3).
"Jadi itu sudah ODGJ, sudah keluar masuk RSJ. Keluarga juga sudah kewalahan dan tidak kurang mengupayakan obatnya," lanjut dia.
Bambang mengungkap selama ini AG belum pernah berulah merusak atau melukai orang lain. Namun AG mengamuk dan membawa senjata pada Kamis (4/3) hingga akhirnya diamankan polisi.