Kebakaran yang melanda Pasar Kota Banjarnegara, Jawa Tengah belum juga padam. Api mulai diketahui pada pukul 18.30 WIB kemarin dan terpantau masih menyala hingga pukul 11.54 WIB siang ini.
"Belum 100 persen padam. Masih ada yang masih menyala sedikit-sedikit," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).
Sedangkan sejumlah pedagang di pasar tradisional tersebut tampak mulai mengais barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan. Namun, sebagian besar hanya bisa pasrah lantaran barang dagangannya ludes terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti Nurimah, salah seorang pedagang sembako di Pasar Kota Banjarnegara, mengaku hanya bisa pasrah dengan barang dagangannya. Pasalnya, 4 kios miliknya yang berada di lantai bawah dan 4 lapak di lantai dua tidak bisa diselamatkan.
"Yang di tengah pasar 4 lapak habis sama barangnya, yang di depan 4 kios juga habis sama barangnya. Semua tidak bisa diselamatkan," ujar Siti saat ditemui di Pasar Kota Banjarnegara, siang ini.
Pedagang sembako ini menaksir kerugian yang dialaminya mencapai ratusan juta rupiah.
"Saya kan kiosnya 4 tetapi saya jebol menjadi 1. Isinya penuh sekali, dan semuanya ludes terbakar," lanjut dia.
Hal serupa juga dirasakan Salimah. Pedagang sembako ini juga mengaku tidak bisa menyelamatkan barang dagangannya.
"Saya punya lapak di bagian atas dan bawah. Yang di bagian atas semuanya ludes terbakar. Kalau di bawah masih ada sedikit yang bisa diselamatkan," tutur Salimah.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pasar Kota Banjarnegara, Bito, mengatakan api mulai terlihat sekitar pukul 18.30 WIB, Kamis (11/3). Saat itu, api pertama terlihat dari kios sisi barat pasar.
Meski di lokasi turun hujan kemarin, tapi angin kencang membuat kobaran api dengan cepat menjalar ke kios lainnya. Baik di lantai dasar maupun lantai dua.
Kepala Satpol PP Banjarnegara Esti Widodo menambahkan kendala pemadaman kebakaran di Pasar Kota Banjarnegara yakni lapak-lapak di dalamnya yang terbuat dari kayu.
"Kendala pemadaman api lantaran lapak-lapak di dalam pasar terbuat dari kayu. Sehingga api semakin cepat menjalar," terang Esti Widodo, kemarin malam.
(sip/ams)