PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri diadukan ke kepolisian terkait buku pelajaran SD yang memuat soal 'Ganjar tidak pernah bersyukur'. Penerbit buku asal Kota Solo itu pun angkat bicara.
Corporate Secretary Tiga Serangkai, Hari Sumarsono, mengatakan adanya pengaduan terkait dugaan ujaran kebencian terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersebut adalah hak setiap warga negara. Pihaknya pun siap dimintai keterangan.
"Itu (aduan) kan hak setiap orang ya. Kami akan kooperatif," kata Hari saat dihubungi detikcom, Senin (15/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Hari menyebut Polda Jawa Tengah sudah meminta keterangan Tiga Serangkai sejak soal itu viral di media sosial. Pihaknya pun mengaku kooperatif dengan menyerahkan dokumen yang diminta kepolisian.
"Kita di-BAP sampai pukul 22.00 WIB sama Polda Jateng. Lalu Kamis kami diundang ke Polda Jateng untuk menyerahkan dokumen yang diminta," ujar dia.
Hari mengatakan pihaknya juga telah meminta agar difasilitasi untuk bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Namun, saat ini pihaknya masih belum bisa mendapatkan kesempatan bertemu Ganjar.
"Kita hanya menunggu, mau difasilitasi sowan ke Pak Ganjar, kami berharap bisa segera sowan ke beliau," katanya.
Menurutnya, saat ini justru banyak kelompok-kelompok yang meminta waktu bertemu pihak Tiga Serangkai untuk mengklarifikasi kabar itu. Padahal Tiga Serangkai mengaku sudah mengklarifikasi kepada Kesbangpol, kepolisian dan media.
"Ada itu kelompok-kelompok yang datang atas nama relawan apa, minta klarifikasi, lalu foto, sudah. Kita terima banyak permintaan seperti itu, tapi karena pandemi kita tidak bisa mengakomodasi seluruh permintaan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, penerbit Tiga Serangkai diadukan ke polisi oleh sejumlah orang yang mengatasnamakan Forum Wali Murid Jawa Tengah. Koordinator Forum Wali Murid Jateng, Tangguh Perwira, mengatakan nama Ganjar bukan nama umum dalam membuat soal dan identik dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Kita ke sini kan ramai di medsos cetakan Tiga Serangkai ini, kami resah itu teman teman terkait paham kebencian," kata Tangguh di Mapolda Jateng, Senin (15/2).
Saksikan juga 'Aksi Warga Solo Kampanyekan Program Ganjar di Rumah Saja':