Perjuangan Mengantar Makanan untuk Nakes Terjebak Banjir di RSI Semarang

Perjuangan Mengantar Makanan untuk Nakes Terjebak Banjir di RSI Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 22:28 WIB
Genangan air di RSI Sultan Agung Semarang
Genangan air di RSI Sultan Agung Semarang. (Foto: Istimewa)
Semarang -

Pasangan suami istri bernama Marimin dan Zulfa berlari membelah banjir di Kaligawe Semarang sembari menarik kontainer plastik berisi boks makanan. Mereka mencoba memberhentikan bus TNI untuk diantar ke RSI Sultan Agung.

Mereka memang langganan RSI Sultan Agung untuk makanan yang diantar pagi dan sore sejak 5 tahun lalu. Meski akses ke rumah sakit tersebut tenggelam oleh banjir, mereka tetap berusaha untuk agar para tenaga medis tercukupi makanan bergizinya.

"Di dalam (kontainer) makanan kita bungkus plastik agar tidak basah," kata Zulfa saat berbincang didalam truk TNI menuju RSI Sultan Agung, Senin (8/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulfa menjelaskan pihak rumah sakit juga memiliki dapur untuk memasak, namun RSI Sultan Agung memang sudah berlangganan di kateringnya. Kesulitan yang dialami saat banjir sejak Sabtu (6/2) lalu adalah aksesnya.

"Biasanya cuma 15 menit, sekarang jadi 3 jam jalan kaki ke rumah sakit," tandas warga Tambakrejo Kota Semarang itu.

ADVERTISEMENT

Saat hari pertama banjir, pesanan yang biasanya bertambah mendadak karena tenaga medis di sana tidak bisa keluar karena banjir. Ia kemudian mengantarnya dengan becak.

"Ya di taruh di atas becak. Rasanya kayak di tengah laut berombak kalau ada truk lewat. Biaya becaknya Rp 150 ribu. Tukang becaknya memang tidak bilang, tapi kasihan dia menerjang banjir," ujarnya.

Setelah pesanan membludak hari Sabtu, keesokan harinya ia hampir kehabisan bahan makanan karena sudah dimasak hari Sabtu, sedangkan pasar tutup karena gerakan Jateng di Rumah Saja.

"Untungnya kami membatalkan pesanan untuk cara tunangan karena akses yang tidak memungkinkan, jadi kami memasak bahan yang ada, agar tenaga medis tetap kenyang dan dapat gizi," ujarnya.

Meski terlihat lelah, pasutri itu tetap berusaha memenuhi tanggungjawabnya demi para tenaga medis yang memesan makanan. Ketika turun dari truk pun mereka berlari kecil menerjang air agar tepat waktu. "Tidak apa-apa banjir, kita kan juga pakai hati ya," tandasnya.

Untuk diketahui, RSI Sultan Agung menjadi salah satu yang terdampak banjir. Selama ini air tidak pernah masuk ke kawasan terebut karena bisa tertangani dengan pompa air.

Humas RSI Sultan Agung, M Chanif Miftahudin mengatakan hari ini adalah hari ketiga banjir di sana. Air mulai masuk kawasan rumah sakit sejak hari Sabtu (6/2) subuh. Seketika pegawai melakukan pengamanan alat-alat dan lainnya termasuk mengumumkan agar kendaraan dipindah ke tempat yang lebih tinggi. Saat air mulai bertambah, ketinggian mencapai perut orang dewasa.

"Kami mulai tahu ketika ada beberapa ruangan yang kemasukan air. Saat itu juga langsung evakuasi, karena masih pagi belum banyak pelayanan, sehingga langsung evakuasi barang-barang yang bisa diamankan. Gedung D paling ujung yang terdampak paling parah, tapi barang-barang Alhamdulillah sudah berhasil dievakuasi. Termasuk kebetulan tidak ada pasien di lantai 1," jelas Chanif ditemui detikcom di RSI Sultan Agung, Senin (8/2/2021).

(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads