Banjir merendam sejumlah desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Salah satunya di Desa Sayung, Kecamatan Sayung ketinggian airnya mencapai sekitar 1,5 meter.
"Ketinggian air yang di permukiman itu paling rendah 40 cm bahkan sampai 1,5 meter lebih yang terdampak," jelas Kades Sayung Munawir saat ditemui di kantornya, Senin (8/2/2021).
Dia merinci sejumlah dukuh di desanya yang terendam banjir yaitu Sayung Wetan, Sayung Kulon, Sayung Lor, Sayung Kidul, Babadan, Ngepreh, Lengkong, dan Ngablaksari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom di jalan desa tersebut pada pukul 14.00 WIB tadi, ketinggian banjir sekitar 70 cm. Salah seorang warga RT 02 RW 4, Desa Sayung, Syukur (40) mengatakan rumahnya terendam banjir setinggi sekitar 1 meter.
Dia mengaku sudah kebanjiran selama sepekan terakhir. Namun kondisi semakin parah pada tiga hari terakhir.
"Kalau satu minggu yang lalu ketinggiannya sekitar 30 cm tapi belum merata. Kalau ini sudah merata," jelas Syukur.
Munawir menambahkan, desanya sudah kebanjiran dua kali selama tiga bulan terakhir yakni pada Desember 2020 dan banjir kali ini sudah berlangsung sekitar 10 hari.
Dia juga mengungkap ada empat titik tanggul jebol di desa. Tanggul-tanggul jebol itu, kata Munawir, telah diperbaiki tadi pagi.
Sedangkan jumlah warga terdampak banjir di desa tersebut mencapai 3200 kepala keluarga (KK) atau 10.300 jiwa.
"Tadi pagi tanggul Sungai Gonjol di Desa Sayung juga jebol, ada sekitar empat titik. Tiga titik di sisi utara dan satu titik di sisi selatan. Akhirnya berdampak, meluas ke beberapa desa sekitarnya, yaitu Desa Loireng, Tambakroto dan lainnya," ujar Munawir.
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD, Dinsos, dan PMI Demak terkait bantuan makanan untuk warga terdampak banjir. Namun menurutnya jumlah bantuan makanan masih kurang hingga saat ini.
"Sudah kemarin (Minggu) menyuplai makanan akan tetapi memang makanannya kurang banyak karena belum bisa mencukupi warga kami yang berjumlah 10.300 jiwa," terangnya.
(sip/mbr)