Banjir Masih Genangi 3 Kecamatan di Kudus Akibat Luapan Sungai Piji-Dawe

Banjir Masih Genangi 3 Kecamatan di Kudus Akibat Luapan Sungai Piji-Dawe

Dian Utoro Aji - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 17:40 WIB
Kondisi genangan banjir di Desa Payaman Kecamatan Mejobo, Jumat (5/2/2021).
Kondisi banjir di Desa Payaman Kecamatan Mejobo, Kudus Jumat (5/2/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ada sembilan desa di tiga kecamatan di Kudus tergenang banjir karena luapan Sungai Piji dan Dawe.

"Hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari ini menyebabkan luapan Sungai Piji dan Dawe," kata Kepala BPBD Kudus, Budi Waluyo, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).

Pantauan di lokasi seperti di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, genangan air masih menggenangi rumah warga, Jumat (5/2) pukul 16.00 WIB. Ketinggian air mencapai 50 cm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan seperti di Kecamatan Mejobo ada empat desa yang terdampak. Desa itu meliputi Temulus, Kirig, Payaman, dan Gulang.

Selanjutnya banjir di Kecamatan Undaan terjadi di dua desa yakni Ngemplak dan Karangrowo. Banjir tersebut karena kiriman air dari Sungai Piji.

ADVERTISEMENT

"Di Mejobo ada 3.725 jiwa terdampak. Genangan air mulai 10 cm sampai 1 meter. Lalu di Undaan ada 1.700 jiwa terdampak. Genangan air di sana mencapai 40-100 cm," jelas dia.

Diwawancara terpisah, Camat Jati, Andrias Wahyu Adi Setiawan, mengatakan banjir juga masih menggenangi di tiga desa di Kecamatan Jati. Tiga desa itu meliputi Tanjung Karang, Jetis Kapuan, dan Jati wetan.

"Ketinggian air bervariasi sampai ada 75 cm. Untuk di Dukuh Goleng Desa Pasuruan Lor sudah surut. Kini tinggal tiga desa itu," kata Andrias saat dihubungi detikcom lewat telepon sore ini.

"Di Tanjung Karang ada 170 rumah terdampak, di Jetis Kapuan ada 200 rumah, dan di Jati Wetan ada 300-an rumah. Kita juga sudah siapkan dapur umur dan posko pengungsian," sambungnya.

Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan, menambahkan genangan air di wilayahnya kini sudah surut. Banjir hanya tersisa menggenangi akses jalan menuju Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan. Ketinggian banjir di jalan tersebut antara 20-50 cm.

"Di Dukuh Karangturi jalannya masih tergenang air, karena intensitas curah hujan tinggi. Lalu jalur akses Desa Setrokalangan sudah surut (kemarin sampai 100 cm). Sudah tidak ada lagi air melimpas dari spillway Sungai Wulan," tambah Satria saat dihubungi lewat pesan singkat hari ini.

(sip/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads